Ekonomi Global Melambat, Sri Mulyani Sebut Goncangan Akan Terjadi

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku tidak akan menganggap remeh revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2019 dan 2020, yang dirilis Dana Moneter Internasional atau IMF.

Sosialisasi Pajak Bareng Sri Mulyani, Ganjar Minta Warga Jangan Takut

IMF memprediksi, ekonomi global turun sebesar 0,2 dan 0,1 persen di 2019 dan 2020 menjadi sebesar 3,5 dan 3,6 persen.

Menurut dia, revisi proyeksi tersebut yang diumumkan IMF kemarin, menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Indonesia, karena potensi goncangan ekonomi global akan kembali terjadi, meskipun tidak akan memberikan tekanan besar sebagaimana yang terjadi di 2018.

Soal Banjir Rob, Bupati Demak Curhat ke Sri Mulyani Minta Bantuan

"Ini tantangan dari sisi bahwa momentum (pertumbuhan ekonomi) bersama eksternal akan melemah dan goncangan mungkin masih terjadi, meskipun tidak seperti tahun 2018. Kita fokus jaga faktor pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi kita, dalam lingkungan yang bergerak cepat," katanya, saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa 22 Januari 2019.

Dia menilai, proyeksi tersebut tidak terlepas dari pengaruh perkembangan kondisi ekonomi global yang terjadi saat ini. Misalnya, masih adanya ketidakpastian iklim perdagangan global akibat dampak perang perdagangan antara Amerika Serikat, dengan mitra dagang utamanya, khususnya China.

Sri Mulyani Akui 20 Tahun Desentralisasi Fiskal Banyak PR, Apa Saja?

"Ketidakpastian perdagangan, membuat pelemahan momentum pertumbuhan ekonomi dunia. Perdagangan secara internasional, global, melemah hanya tumbuh empat persen, tadinya di atas 4,7 persen," ungkap dia.

Di samping itu, lanjut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat, atau government shutdown, akibat tidak disepakatinya anggaran untuk pembangunan tembok perbatasan antara AS dengan Meksiko, juga berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi AS, sebagai mitra dagang utama negara-negara di dunia.

"Dan, itu di negara-negara maju akan alami pelemahan. Dan, RRT (China) lakukan penyesuaian dengan ekonomi yang akan slowdown. Karena itu, IMF katakan untuk tahun 2019, memotong proyeksi 0,2 di bawah. Saya rasa, untuk kita ini tantangan pertumbuhan global," ucap dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya