Hadapi Puncak Panen, Pemerintah Tugaskan Bulog Serap Produksi Jagung

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menggelar rapat koordinasi tingkat menteri, untuk membahas persiapan panen puncak jagung pada bulan Februari, Maret, dan April 2019.

Jagung Pemberian Kementan Buat Peternak Dikritik karena Ini

"Tadi rapat bersama dipimpin pak Menko (Perekonomian). Insya Allah, mulai besok Kita mempersiapkan serapan jagung menghadapi panen puncak di Februari, Maret, April, karena bersamaan juga panen puncak untuk padi," kata Amran di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa 22 Januari 2019. 

Ia mengatakan, empat hari yang lalu berkunjung ke Probolinggo. Di sana, dia menemukan bahwa ada sekitar 2.000-3.000 hektare hamparan lahan jagung yang produknya dijual seharga Rp4.000 per kilogram di tingkat petani. 

Polemik Data Jagung Surplus Saat Harga Mahal, Ini Dia Masalahnya

"Ini baru mulai masuk panen. Nanti, mulai masuk panen puncak ini bisa turun lebih rendah lagi. sehingga, kita melakukan antisipasi dari sekarang," kata dia. 

Perum Bulog sendiri, kata dia, ditugaskan untuk melakukan serapan saat panen puncak nanti, khususnya untuk stok persiapan jagung di Oktober. Hal ini, untuk mengantisipasi rendahnya harga jagung di tingkat petani. 

Petani Porang di Jawa Timur Girang Disubsidi Pupuk

Serapan jagung Bulog dari petani tersebut, akan digunakan pada masa paceklik atau saat kebutuhan jagung dalam negeri dinilai mendesak. 

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, pihaknya masih menghitung kebutuhan anggaran untuk penyerapan jagung tersebut. Untuk pendanaannya sendiri, Bulog akan meminjam dari perbankan.

"Nanti kita lihat saja, kebutuhannya berapa, (karena) ini kan belum pasti. Ini baru rapat permulaan, untuk antisipasi. Dananya kan, pinjam dari bank selama ini, enggak ada masalah," kata Buwas di tempat yang sama. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya