Prabowo Diminta Bikin Industri Mobil Nasional jika Menang Pilpres

Pekerja berjalan di depan deretan mobil Esemka di pabriknya di Sambi, Boyolali,
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

VIVA – Calon presiden bernomor urut 02 Prabowo Subianto diminta membuat industri mobil nasional jika menang di Pilpres 2019. Pengamat industri nasional Said Didu menilai, indonesia memiliki prasyarat lengkap supaya industri di bidang otomotif itu tumbuh dan memberi kontribusi terhadap ekonomi.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Bila Prabowo-Sandi menang, industri mobil nasional perlu dipikirkan. Karena permintaan kita besar, pasar kita besar, sumber daya alam, sumber daya manusianya kita ada," ujar Said dalam diskusi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Prabowo-Sandi Media Center, Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.

Said yang juga pernah menjadi sekretaris jenderal Kementerian BUMN ini menyampaikan perkembangan teknologi industri itu. Hal yang diperlukan adalah kemauan politik, serta regulasi-regulasi yang mendukung.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Kebijakannya adalah kita bikin desain sedemikian rupa sehingga bisa diproduksi di Indonesia," ujar Said.

Said berharap munculnya industri mobil nasional bisa menjadi salah satu prestasi unggulan Prabowo-Sandi jika mereka menjadi pasangan kepala negara. Munculnya industri itu juga dapat membuktikan bahwa mereka lebih unggul dari capres petahana Joko Widodo yang tidak berhasil membuat mobil Esemka diproduksi massal.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Kriteria dari industri mobil nasional itu, kita memiliki desain, nama merek, dan sebagian komponennya diproduksi di Indonesia. Tidak seperti mobil Esemka yang komponennya dari luar semua," ujar Said. (ase)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024