- VivaNews/ Nur Farida
VIVA – Bank Indonesia menegaskan, Utang Luar Negeri atau ULN Indonesia yang pada akhir November 2018, tercatat sebesar US$372,9 miliar, sangat aman jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Terutama, jika dibandingkan dengan komposisi ULN jangka pendeknya.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Aida Budiman menegaskan, secara komposisi ULN jangka panjang Indonesia saat ini memang di dominasi utang berjangka panjang atau mencapai 80 persen dari total utang. Sementara itu, sisanya hanya mencapai 20 persen.
"Aman, mengapa, karena sesuai perkembangan ULN yang diperlukan perekonomian. Performance-nya kita didominasi ULN jangka panjang," tuturnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis 24 Januari 2019.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan rasio ULN jangka pendek terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dikatakannya, hanya mencapai 13,2 persen. Hal itu, menurutnya, sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Seperti Filipina, yang sebesar 16,8 persen, serta Malaysia dah Thailand mencapai di atas 40 persen.
"Jadi, ULN jangka pendek tadi sangat aman levelnya, dibanding negara-negara lain," tegas dia.
Di sisi lain, lanjut dia, dari sisi indikator kemampuan Bank Indonesia untuk melakukan pembayaran ULN jangka panjang juga sangat mumpuni. Sebab, menurutnya, rasio ULN pemerintah atau publik terhadap PDB dikatakannya hanya mencapai 34,5 persen, atau setara dengan negara-negara lain.
"Kita di level medium, tiga per empat persenan, sebanding dengan Brasil, lebih kurang dengan Thailand, dan dengan India, sedikit lebih turun dari kita di 28 persenan," papar dia. (asp)