Jadwal Pembentukan Sejumlah Holding BUMN Mundur, Ini Penjelasan Rini

Menteri BUMN, Rini Soemarno
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengakui pembentukan induk usaha (holding) BUMN infrastruktur dan perumahan mundur dari jadwal semula. Awalnya, kedua holding BUMN itu ditargetkan rampung pada akhir 2018. 

KemenPUPR Beberkan Penolakan Terbentuknya Holding BUMN Infrastruktur

"Mundur sedikit nih, tapi Insya Allah pertengahan Februari selesai," kata Rini ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 24 Januari 2019.

Menurutnya, permasalahan yang menyebabkan pembentukan holding BUMN itu mundur hanya terkait koordinasi lintas kementerian. Peraturan pemerintah (PP) untuk kedua holding tersebut masih perlu persetujuan menteri-menteri lain. 

Target Holding BUMN Perumahan dan Infratruktur Molor Lagi

"(Masalahnya) cuma mutar keliling menteri-menteri aja, kan mesti diparaf. Gitu, lagi muter aja," kata dia. 

Sebagai imbasnya, Rini juga mengakui target pembentukan holding BUMN keuangan yang semula ditargetkan selesai kuartal I tahun ini juga harus mundur. 

Dalam Tiga Tahun, Ekuitas Holding BUMN Perumahan Bisa Rp160 Triliun

"Holding keuangan mundur, mungkin baru selesai Mei," ucap dia. 

Seperti direncanakan, holding BUMN infrastruktur akan terdiri atas enam perusahaan dengan PT Hutama Karya (HK) sebagai holding atau induk. HK akan didukung anggota holding yaitu PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Yodya Karya, dan PT Indra Karya. 

Sementara itu, untuk holding BUMN perumahan dan pengembangan kawasan akan berisikan tujuh perusahaan, dengan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) sebagai lead holding

Perumnas akan didukung oleh anggota holding yang terdiri atas PT Wijaya Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Virama Karya, PT Amarta Karya, PT Indah Karya, dan PT Bina Karya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya