WEF 2019, Pengusaha RI Tegaskan Komitmen Dorong Revolusi Industri 4.0

World Economic Forum.
Sumber :
  • Dokumentasi Kominfo.

VIVA – Ajang tahunan World Economic Forum (WEF) kembali digelar Davos, Swiss, pekan ini. Fokus pertemuan tersebut membahas arsitektur revolusi industri 4.0 ,dengan tema ‘Globalization 4.0: Shaping a Global Architecture in the Age of the Fourth Industrial Revolution’.  

Rektor IPDN Mendorong Kesiapan Hadapi Revolusi Industri

Seperti diketahui, revolusi industri 4.0 telah mengubah cara individu, pemerintahan dan perusahaan berhubungan satu sama lain. Di ajang WEF, sejumlah kepala negara dan dan tokoh bisnis seluruh dunia turut hadir. 

Dari Indonesia, hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong. Dalam WEF ini, para peserta akan berbagi pengalaman, bagaimana mengelola bisnis di era revolusi industri 4.0. 

'Smart Mining' di Industri Pertambangan

Salah satu pengusaha nasional, John Riady, dalam suatu sesi di ajang tersebut menyampaikan, ada dua hal penting yang perlu menjadi pusat perhatian tinggi dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 yakni Kecerdasan Buatan (AI) dan Maha Data (Big Data). Pendidikan, memiliki peran sentral, meningkatkan kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam era revolusi tersebut. 

Menurut Direktur Grup Lippo itu, meski AI merupakan bagian dari teknologi digital, namun menggunakan teknologi tersebut untuk mengumpulkan semua data yang besar. Data tersebut menjadi sangat penting karena dapat dianalisa dan diolah berdasarkan apa yang menjadi karakter atau kebutuhan masyarakat saat ini. 

Dunia Terus Berubah, Inovasi Tak Bisa Ditawar-tawar

“Kami sudah mulai memasukan AI dan Big Data sebagai bagian untuk mengembangkan service industries (industri layanan) dalam Lippo Group," ujar John, yang dikutip dari keterangan resminya, Jumat 25 Januari 2019. 

Sebagai informasi, seluruh peserta yang hadir akan memanfaatkan ajang WEF Davos untuk membangun masa depan dengan cara yang konstruktif dan kolaboratif.  Ia menjelaskan, transformasi merupakan kata yang paling tepat untuk menggambarkan prospek geopolitik, ekonomi dan lingkungan secara global. 

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, Potensi industri ekonomi digital terus dikembangkan Indonesia saat ini. Pemerintah RI pun telah melakukan langkah menumbuhkan sekitar 1.000 teknopreneur pada tahun 2020. 

Kehadiran para pebisnis Indonesia di WEF ujar John, bertujuan untuk memberi pesan bahwa Indonesia sudah berhasil dalam menerapkan berbagai keunggulan di era industri 4.0. Pebisnis di Indonesia pun sangat concern dengan revolusi industri ini.

John menjelaskan, kawasan ASEAN sebagai blok baru, juga akan menjadi salah satu topik utama dalam Pertemuan Tahunan WEF 2019. Blok ASEAN memiliki catatan pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan kerja sama regional yang patut ditiru. Wilayah ini dinilai sebagai memiliki dinamika dan peluang yang menonjol paling luar biasa di dunia. 

Karena itu ia mengajak, para pengusaha Indonesia menyambut baik kedatangan revolusi industri 4.0 dengan membuka kesempatan segala sektor untuk lebih berinovasi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya