Ridwan Kamil Ingatkan Masyarakat Jangan Terjebak Konflik

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengingatkan para pelaku industri kreatif untuk bekerja sama membangun perekonomian. Ridwan Kamil menyebutkan, ideologi negara Pancasila merupakan kunci utama untuk membangun negeri agar tidak pecah belah.

Dongkrak Industri Kreatif, Sandiaga Uno Dorong Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha

Hal tersebut diungkapkan dalam Orasi Industri Kreatif dengan topik ‘Mari Bung Rebut Kembali, Orasi Pekerja Kreatif’ di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Kota Bandung.

“Kita ini bersatu karena kesamaan nasib. Bukan karena kesamaan bahasa atau suku. Kesamaan nasib itulah yang mengikat kita untuk membuat kesepakatan yang bernama Pancasila. Inilah yang akan kita jaga bersama sampai kapanpun,” ujar Ridwan Kamil, Sabtu malam 9 Februari 2019.

Kemenparekraf Dukung Penuh Karya Anak Bangsa Platform Komik Digital Comicone.id

Jangan sampai, menurutnya, masyarakat terjebak salam konflik antar sesama yang mampu merusak kerukunan. Ridwan Kamil menambahkan, masyarakat harus berkaca pada negara luar seperti Yugoslavia yang kini terpecah menjadi Serbia, Bosnia Herzegovina akibat konflik.

“Di Afghanistan, seminar yang membicarakan industri kreatif seperti ini tak mungkin dilakukan,” ujarnya.

Dwidayatour Dukung Gekrafs dengan Fasilitas Perjalanan, Wujudkan Agenda Kreatif

Co-founder Asumsi.co, Iman Sjafei menambahkan, industri kreatif menjadi lahan menggiurkan dan perlu diperkuat dengan digitalisasi. Namun, Iman mengingatkan potensi negatif digital yang dapat memutus rantai ekonomi industri kreatif.

Iman menargetkan kenaikan kontribusi untuk negara pada 2019. Dari catatan 2018, pendapatan Negara dari Industri kreatif mencapai Rp1,105 triliun. “Tahun ini diperkirakan industri kreatif akan menyumbang Rp1.200 triliun pada PDB (produk domestik bruto) Indonesia,” ucapnya.

Iman menilai, keikutsertaan generasi muda berkecimpung dalam industri kreatif terus meningkat tanpa mempertimbangkan latar belakang pendidikan yang sudah ditempuh.

 “Anak-anak muda sekarang tidak ingin bekerja. Tapi usaha dan pilihannya adalah industri kreatif. Sekarang studi dan usaha tidak selalu linier. Apakah mereka yang belajar ilmu ekonomi harus bekerja di bank? Tidak. Justru dengan membuka usaha dampak yang mereka hasilkan jauh lebih besar,” katanya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya