Tren Liburan Kalangan Milenial Geser Pola Konsumsi Masyarakat

Ekonom Senior Faisal Basri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA – Pengamat ekonomi Faisal Basri menilai, saat ini telah terjadi pergeseran pola konsumsi masyarakat yang menyebabkan perlambatan di beberapa sektor. Tapi pada saat yang sama, terjadi juga pertumbuhan yang perlahan menguat di sektor lain, seperti misalnya di sektor jasa.

Ada Kabar Baik Buat Milenial dan Gen Z yang Doyan Belanja dan Peduli Penampilan

Faisal menjelaskan, hal itu salah satunya disebabkan oleh tren konsumsi di kalangan milenial, yang mulai menunjukkan peningkatan permintaan di sektor jasa, sehingga dianggap mampu menjadi salah satu faktor utama bergesernya pola konsumsi masyarakat tersebut.

"Pertumbuhan belanja perumahan dan peralatannya itu turun. Saat ini, orang sepertinya enggak terlalu perlu lagi beli kompor baru, atau peralatan rumah lainnya. Bahkan, untuk pakaian dan alas kaki, itu turun," kata Faisal di acara Economic Outlook 2019 Mandiri Manajemen Investasi, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu 13 Februari 2019.

Survei Ungkap Ketahanan Finansial Milenial Indonesia Tertinggi Se Asia, Ada Tapinya

Pada saat yang sama, ketika tren penurunan konsumsi perumahan dan peralatan rumah tangga itu mengalami penurunan, Faisal melihat bahwa ada kenaikan tingkat konsumsi masyarakat di sektor jasa, khususnya di sektor pariwisata.

"Yang naik (tingkat konsumsinya) pertama adalah hotel dan restoran. Kedua perjalanan dan komunikasi. Jadi match. Sektor jasa yang naik demand-nya juga seperti itu. Karena, kalangan milenial lah yang mendorong pola seperti itu," kata Faisal.

Program Petani Milenial Kaltim Diluncurkan untuk Ketahanan Pangan IKN

Karenanya, Faisal pun mengamini bahwa tren konsumsi di kalangan milenial yang menggeser peningkatan pola konsumsi ke sektor jasa, terutama dalam hal pariwisata, membuat pergeseran pola konsumsi di sejumlah sektor semakin melambat.

Namun, tanda-tanda penguatan di sektor jasa itu juga semakin lama semakin menguat, mengikuti tingginya permintaan kalangan milenial, khususnya dalam hal pariwisata dan hiburan.

"Kalau diperhatikan saat ini tuh belanja sepatu, kaos kaki, itu berkurang. Enggak seperti dulu, misalnya setiap kondangan beli sepatu. Tapi kalau sekarang, tempat liburan, ada kedai kopi baru, dicoba. Dan lain sebagainya lah," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya