Jokowi Temui Korban PHK PT Freeport yang Tidur Depan Istana

Perwakilan Karyawan PT Freeport yang di PHK sepihak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus rahmat

VIVA – Setelah melakukan aksi protes dengan menginap di depan Istana Merdeka, akhirnya perwakilan pekerja PT Freeport Indonesia diterima oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Rabu 13 Februari 2019.

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

Ketua Tim Perwakilan Mogok Kerja PT Freeport, Jerry Jerangga menjelaskan, mereka sudah sembilan hari menginap di depan Istana. Setelah beberapa hari di Kantor Kementerian Tenaga Kerja, tidak pernah direspons.

Sembilan hari di depan Istana, dengan tenda sederhana, akhirnya mereka bisa bertemu dan mengutarakan persoalan yang menjadi tuntutannya langsung ke Presiden Joko Widodo.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Kami membahas tentang permintaan kami bahwa permasalahan kami diperlakukan tidak manusiawi oleh PT Freeport Indonesia di Papua. Kami minta kepada bapak Presiden untuk menindak secara tegas pelanggaran norma kerja yang dilakukan oleh PT Freeport yang dilakukan terhadap kami di Papua," jelas Jerry, usai diterima Presiden.

Mereka awalnya di PHK pada 2017. Ada sebanyak 800 pekerja. Alasannya, karena peralihan dari kontrak karya ke IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus), sehingga beberapa bulan tidak produksi dan merugi. Jerry membantah itu, karena menurutnya, setelah mereka di PHK malah ada tenaga kerja baru lagi.

BUMN MIND ID dan Pelindo Dikabarkan Segera IPO

"Kami juga meminta ke pak Presiden, kembalikan kami semua bekerja dan membayar hak-hak kami. Karena, Freeport melakukan kebijakan di luar UU RI," katanya.

Menurut Jerry, padahal mereka adalah pegawai tetap. Namun diberlakukan dengan sistem purlog, atau dirumahkan. Tetapi, tanpa ada batas waktu. Maka pihaknya menilai, ada upaya PHK terselubung yang dilakukan oleh Freeport.

"Respons pak Presiden akan menindak lanjuti dan akan memanggil PT Freeport Indonesia dan pemerintah terkait untuk membicarakan hal ini bersama kami," kata Jerry.
 
Salah seorang perwakilan lainnya, Stefen Yawan mengapresiasi niat langsung Presiden Jokowi untuk menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi sejak 2017 itu. Pihaknya tetap berharap, diselesaikan dengan cepat. Apalagi, persoalan ini sudah ditangani langsung oleh Presiden Jokowi.

"Kami menghargai niat beliau seperti itu, karena memang beliau langsung ambil permasalahan ini. Beliau tidak melemparkan ke siapa-siapa lagi," katanya. Namun, jika tidak ada kejelasan, pihaknya akan kembali bermalam ke Istana.

Setelah pertemuan ini, perwakilan belum bisa menjamin apakah mereka akan tetap menginap atau tidak. Sebab, harus dibicarakan terlebih dahulu hasil komunikasi dengan Presiden Jokowi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya