Sopir Logistik Trans Jawa Layak Dapat Insentif, Minimal Rp200 Ribu

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai, sopir-sopir logistik layak mendapat insentif misalnya uang sebesar Rp200 ribu saat mereka mengirimkan barang melalui tol Trans Jawa.

Menurut Budi, pengusaha bisa mengalihkan biaya operasional yang tinggi saat truk biasanya melewati jalan umum, menjadi insentif bagi para sopir.

"Nilainya relatif ya. Tapi seumpamanya sopirnya dikasih Rp200 ribu," ujar Budi usai membuka Rakernas Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) di Hotel Santika, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis, 14 Februari 2019.

Budi menyampaikan, truk biasanya memerlukan waktu hingga dua hingga tiga hari untuk menjangkau Surabaya dari Jakarta menggunakan jalur biasa. Dipangkasnya waktu perjalanan menjadi hanya 18 jam melalui Trans Jawa, membuat biaya operasionalnya dalam perhitungan jangka panjang bisa disisihkan sebagai insentif bagi sopir.

"Kalau waktu tempuh lebih singkat, depresiasi truknya jadi berkurang. Maka kasih insentiflah sama sopir," ujar Budi Karya.

Mantan Dirut PT Jakarta Propertindo ini menegaskan, cara demikian merupakan solusi dari pemerintah supaya para pengusaha memanfaatkan betul infrastruktur Trans Jawa. Semakin ramainya tol tersebut diyakini bisa merangsang denyut perekonomian di Jawa dengan lebih baik.

"Jadi ini solusi win-win bagi semuanya. Saya harapkan jangan ada yang bilang, 'wah, usaha jadi enggak laku dengan adanya tol itu'. Karena orang Madiun, Magetan, itu juga senang sekali dengan adanya tol Trans Jawa," ujar Budi Karya.

Jasa Marga Catat 714 Ribu Kendaraan Sudah Kembali ke Jakarta saat Arus Balik Lebaran

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat bahwa sudah ada sebanyak 714.093 kendaraan yang sudah kembali ke wilayah Jabodetabek selama tiga hari pasca Lebaran tahun 2024.

VIVA.co.id

14 April 2024