Koperasi Bukan Badan Usaha Pinggiran

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta
Sumber :

VIVA – Koperasi perlu menaikan skala usahanya dari kecil menengah menjadi usaha besar. Peningkatan skala usahanya ini menjadi strategis karena koperasi adalah wujud implementasi ekonomi Pancasila.

Anak Muda Pegiat Koperasi Tulis Buku Pemikiran Kerakyatan Prabowo melalui UMKM

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta dalam Focus group discussion (FGD) bertema Implementasi Ekonomi Pancasila dalam Pembangunan Koperasi dan Perdesaan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.

Arif Budimanta mengatakan, koperasi merupakan implementasi dari ekonomi Pancasila karena memiliki corak khas dengan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Dalam koperasi terkandung sikap kebersamaan dalam bentuk gotong royong yang menjadi ciri khas perekonomian Indonesia sejak lama.

Holding Ultra Mikro BRI Group, Keberpihakan BUMN Pada Ekonomi Kerakyatan

Dalam mewujudkan cita-cita ekonomi Pancasila, negara wajib hadir dalam berbagai kebijakan ekonomi. Praktik terbaik (best practices) aplikasi prinsip ekonomi Pancasila yang sudah pemerintah dan dunia usaha terapkan dapat disebarluaskan.

Karena itu, sudah saatnya koperasi tidak menjadi pelaku ekonomi pinggiran tetapi benar-benar dapat diandalkan dan memberikan kemanfaatan yang besar bagi kemajuan bangsa. Koperasi, yang menurut data Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak 152.714 unit per 2018, harus mampu menaikan skala usahanya dari usaha kecil menjadi usaha besar.

Makin Berkembang & Pro Rakyat, Holding Ultra Mikro BRI Berhasil Menaikkelaskan 1,2 Juta Nasabah

Perjalanannya di Indonesia sudah dirasakan keberadaannya sejak sebelum merdeka hingga sekarang. Andil koperasi dalam lingkup luas mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah bukti nyata yang tidak terbantahkan.

Guru besar IPB, Didin S. Damanhuri menyarankan perlunya desain besar (grand design) pembangunan yang sesuai dengan konstitusi UUD 1945. Desain besar itu melibatkan koperasi, swasta, dan BUMN untuk bersinergi dalam memajukan perekonomian pedesaan.

Koperasi menjadi badan usaha yang lekat dengan kehidupan petani dan nelayan karena senafas dengan kultur. Bahkan koperasi menjadi wujud kerekatan modal sosial (social capital) dibidang perekonomian pada masyarakat pedesaan dan pesisir pantai.

Pengamat perkoperasian Suroto mengingatkan pentingnya menumbuhkan kembali ekonomi Pancasila dalam perekonomian karena nilai-nilai luhur Pancasila sudah banyak terserabut dalam kehidupan berbangsa. Koperasi adalah wujud nyatanya.

Sejumlah negara seperti Jepang dan Korea Selatan justru perekonomiannya maju pesat karena andil besar dari koperasi. Seharusnya koperasi di Indonesia pun mampu memainkan peran lebih besar dalam menjaga nilai-nilai ekonomi yang berlandaskan Pancasila.

Sementara itu, Nunung Nuryartono menyarankan ekonomi Pancasila dapat menjadi common platform dalam sistem perekonomian nasional. Ini cita-cita para pendiri bangsa terkait kondisi ekonomi Indonesia tercermin dalam UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar negara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya