JK Akui RI Harusnya Bangun MRT Jakarta Awal 90

Kabin masinis MRT Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menjajal perjalanan kereta Moda Raya Terpadu atau MRT. Wapres mengaku merasakan perjalanan aman, nyaman, dan tepat waktu. Tidak seperti moda transportasi lain.

Dirut MRT Jakarta Beberkan Alasan Revitalisasi Kawasan Blok M

"Ini memenuhi. Kalau bus kan belum memenuhi, kadang-kadang berhenti, lama, atau tidak jalan. Ini akan tepat waktu. Karena itu, perjalanan orang akan dapat dihitung. Di samping aman dan nyaman," kata JK di Stasiun Bundaran HI di Jakarta Pusat, Rabu 20 Februari 2019.

Wapres hanya menyayangkan, kenapa pembangunan MRT di Indonesia baru di masa sekarang. Menurutnya, jalur MRT seharusnya sudah ada sejak era tahun 90-an.

Diskon! Naik MRT Jakarta Cuma Rp 243 pada 23-24 Maret 2024

"Kritiknya, kita terlambat bangun. Mestinya kita bangun, awalnya 90-an. Jadi, kita apresiasi bahwa ini dibangun sekarang ini. Tapi jangan lupa, ini baru 16 kilometer," ujar JK.

Wapres sepakat, jika pembangunan jalur MRT di Ibu Kota terus diperpanjang. Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini setuju, paling sedikit total jalur MRT di Jakarta, yakni 200 kilometer.

Knowing Rules for Breaking the Fast Inside Public Transportation

"Ya, karena semuanya sudah baik, tinggal kita memutuskan untuk harus lebih panjang lagi. Dan, semua setuju minimum harus 200 kilometer," kata dia.

JK mengimbau masyarakat yang akan menggunakan MRT nanti, bisa tertib dan disiplin. Wapres juga meminta masyarakat tidak merusak fasilitas MRT.

"Disiplin. Bagaimana masyarakat berbudaya disiplin. Jangan coret-coret, tepat waktu datang, dan ini antre. Masyarakat Jakarta kan sudah mulai (disiplin) sejak Asian Games," ucap JK. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya