Empat Perusahaan Logistik Lokal Bangkrut Akibat Tarif Kargo Udara Naik

Wakil Ketua Umum Asperindo Budi Paryanto.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia atau Asperindo mengungkapkan, ada sebanyak empat perusahaan di daerah yang menjadi anggotanya bangkrut. Hal itu disebabkan tarif Surat Muatan Udara/SMU atau kargo udara yang naik hingga 300 persen.

Mengungkap Peluang Supply Chain Financing untuk Industri Logistik RI

Wakil Ketua Umum Asperindo, Budi Paryanto mengatakan, empat perusahaan itu telah melaporkan kebangkrutannya dan siap menutup operasionalnya.

"Ada empat perusahaan yang mereka mengalami kebangkrutan dan mulai akan menutup operasionalnya. Dua di Pekanbaru, satu di Palembang dan satu di Jakarta," ungkap Budi usai diskusi di Jakarta, Rabu 27 Februari 2019. 

Uji Operasi, Tol Cibitung-Cimanggis Bakal Lancarkan Arus Logistik

Ia menegaskan, kebangkrutan itu disebabkan oleh kenaikan tarif kargo udara, sehingga berdampak kepada berkurangnya pelanggan yang mengirimkan barang. Bahkan, ada pelanggan yang mengurangi produksinya sebagai imbas kebijakan tersebut. 

"Dampaknya, customer mengurangi produksinya, karena ongkos kirimnya lebih mahal dari ongkos produksinya," ujar dia. 

Kemenhub Susun Strategi Pulihkan Transportasi Logistik Selama Pandemi

Alhasil, penurunan bisnis atau pasar perusahaan pengiriman barang menurun di kisaran 30 hingga 40 persen. Perusahaan yang mengalami guncangan itu, terutama perusahaan kecil yang belum bisa bertahan. 

"Perusahaan yang daya tahannya bagus mereka masih bisa bertahan, tapi yang kecil sudah goyang," lanjut dia. 

Beberapa karyawan di perusahaan tersebut pun, dikatakan sudah mulai dirumahkan. "Mereka sudah mulai merumahkan karyawan, tinggal proses administrasi penutupan perusahaan saja," tutur dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya