- bisnis.news.viva.co.id
VIVA – Dari semua kawasan di Ibu Kota, sewa kantor di wilayah Jakarta Utara menjadi yang paling banyak kosong atau tidak terlalu diminati ketimbang wilayah Jakarta Selatan maupun wilayah CBD Jakarta, demikian ungkap riset dari Savills Indonesia.
Kepala Departemen Riset dan Konsultasi Savills Indonesia, Anton Sitorus, memperkirakan hal itu terjadi lantaran Jakarta Utara belum menarik bagi pelaku usaha untuk berbisnis di wilayah tersebut.
"Ya mungkin belum mendapatkan tenant yang cukup, karena belum menjadi daerah bisnis yang bagus," kata Anton dalam paparannya yang dikutip VIVA, Kamis 28 Februari 2019.
Dikatakannya, bisnis di wilayah tersebut berkaitan dengan bisnis ekspor impor karena dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Sehingga, untuk industri semacam industri perbankan, asuransi maupun perusahaan lainnya tidak ada kepentingan untuk berkantor di wilayah tersebut.
Ia menjelaskan kekosongan perkantoran di wilayah non CBD Jakarta mencapai 24 persen dari total pasokan dan utamanya disumbang oleh wilayah Jakarta Utara.
"Wilayah yang paling banyak vacancy (kosong) itu di daerah Jakarta Utara, disusul Jakpus dan Jakbar. Kalau Jaksel daerah populer seperti Simatupang itu vacancy (kekosongan)-nya sudah 20 persen," jelas Anton.
Menurut dia, kekosongan perkantoran di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat itu lebih terkait dengan banyaknya gedung baru yang menyewakan ruang kantor dengan harga yang mahal.
"Ini lebih dipicu karena gedung baru menyewakan dengan harga yang lebih tinggi," kata Anton. (ren)
Proyek Kantor Prabowo di IKN Senilai Rp 1,7 Triliun Mulai Dilelang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melelang proyek Pembangunan Gedung dan Kawasan Perkantoran Kementerian Pertahanan di Ibu Kota Nusantara (IKN)
