Sandi Usulkan Pemandian Air Panas di Guci Dikelola Seperti Onsen

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Usai berlari dan sarapan sate  balibul (bawah lima bulan), Sandiaga Salahuddin uno, menikmati berendam dan berenang di air panas hte tempatnya mnginap kawasan Guci, Tegal, Jumat, 1 Maret 2019. Calon wakil presiden nomor urut 02 ini, merasakan sensasi kesegaran di udara dingin Guci.

Sandiaga Sarankan Khofifah-Risma 'Tidak Berpolitik' untuk Lawan Corona

Sandi berendam kurang lebih setengah jam. Menurutnya, berendam air panas sangat menyehatkan dan membuat aliran darah lebih lancar, membuka pori-pori, dan menyehatkan kulit dari kandungan belerang. Di beberapa negara berendam air panas merupakan sebuah kemewahan, seperti Onsen di Jepang. 

Onsen adalah istilah bahasa Jepang untuk sumber air panas dan tempat mandi berendam dengan air panas yang keluar dari perut bumi. Penginapan yang memiliki tempat pemandian air panas disebut penginapan Onsen. 

Sebar Lokasi CFD, Sandiaga Sebut Kebijakan Tepat

Menurut Sandi sumber air panas di Guci jika dikelola dengan baik bisa lebih hebat dari onsen di Jepang. Ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat, menambah pendapatan dan dikelola secara profesional dengan melibatkan swasta atau public private partnership

“Jadi kita bikin tempat pemandian-pemandian seperti di Onsen di Jepang. Tidak perlu besar, tapi kecil-kecil dengan fasilitas yang memadai. Para penduduk pun tidak perlu  menjual tanahnya, namun bekerjasama dengan sistem bagi hasil,” kata Sandi dalam keterangan tertulisnya yang dirilis Badan Pemenangan Nasional (BPN).

Industri Otomotif RI Bisa Jadi Ladang Lapangan Kerja karena Hal Ini

Mantan Wagub DKI Jakarta ini menuturkan, Guci menyimpan banyak potensi yang jika dikelola dengan baik dan profesional akan menjadi tujuan wisata dunia. “Indonesia ini kaya, Indonesia indah. Kita harus memaksimalkan potensi yang kita miliki dan hasilnya digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat,” ucap Sandi.

Sandiaga Khawatir Gelombang Ketiga Corona yang Lebih Dahysat

Berkaca pada flu Spanyol 1918.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2020