Perkembangan PLTA Butuh Investasi Swasta, Ini Penjelasannya

Ilustrasi pembangkit listrik Tenaga Hidro.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA – Perkembangan pembangkit listrik tenaga air atau hidro dinilai memainkan peranan penting dalam memperkuat kedaulatan energi Indonesia di masa depan. Apalagi, RI merupakan negara kepulauan dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dengan total kapasitas hidro terpasang sekitar 5.258 per megawatt. 

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Potensi itu pun bisa mendukun keinginan pemerintah mendorong kesediaan listrik di pedesaan, dengan pembangkit mikro sampai skala kecil, yang tentunya akan dibutuhkan di masa mendatang. 

Berdasarkan Hydropower Potential Study, potensi tenaga air di Indonesia mencapai 75 ribu megawatt. Dari jumlah itu, yang dimanfaatkan baru berkisar 5 ribu megawatt atau 7 persen dari total potensi yang ada. 

Brigjen Sharif Tuding Israel Berbohong Pembangkit Listriknya Rusak Usai Serangan Iran

Direktur Utama Andritz Hydro, Josef M Ullmer menuturkan, kurangnya pemanfaatan dari sumber daya air menjadi tenaga listrik dikarenakan lokasi potensi dan kebutuhan yang berbeda. Kebutuhan besar ada di Pulau Jawa dan potensi besarnya ada di luar Jawa. 

Direktur Utama Andritz Hydro, Josef M Ullmer.

Strategi PLN Indonesia Power Pastikan Pasokan Listrik saat Mudik Lebaran Aman

Josef menyarankan supaya pemerintah mengubah konsep pembangunan pembangkit listrik tenaga air.

“Pemanfaatan potensi tenaga air menjadi tenaga listrik kurang dari 7 persen. Semua sumber alami air dari gunung mengalir langsung ke laut. Padahal, energi hidro sangat besar potensinya yang belum terpakai. Namun, pada saat yang sama, kemampuan finansial menjadi tantangan di banyak negara," kata dia dikutip dari keterangan resminya, Jumat 15 Maret 2019. 

Meskipun banyak insentif yang diberikan oleh pemerintah terkait proses perizinan, tetapi menurutnya, secara keseluruhan masih sangat rumit dan memakan waktu.

Josef mengungkapkan, tantangan lainnya yang dihadapi Indonesia adalah keinginan dan pengertian yang kurang bagus dari sektor perbankan lokal. Khususnya, untuk memberikan skema pembiayaan jangka panjang yang atraktif untuk proyek pembangunan hidro.

Karena itu, Josef melihat peluang baru di pasar energi di Indonesia cukup besar bagi swasta, lantaran terbatasnya anggaran pemerintah untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat. 

Ia mengklaim teknologi yang dibangun Andritz Hydro sesuai dengan misi Indonesia untuk memangkas esmisi 20 persen pada 2025.

"Kami berharap ini bisa dijadikan peluang baru bagi pasar energi untuk bersama-sama pemerintah, dalam hal ini PLN, untuk memenuhi asupan listrik di Indonesia dengan tekhnologi yang ramah lingkungan," jelas Josef. 

Lebih lanjut dia mengatakan, perusahaan penyuplai peralatan eletkromekanikal untuk pembangkit listrik tenaga hidro asal Austria itu, mendorong program untuk mendukung investasi swasta pada pembangkit hidro kecil di hampir seluruh negara di dunia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya