Sawit Disebut Rusak Lingkungan, Gapki: Lahan Hanya 17 Juta Hektare

Lahan kelapa sawit bertuliskan SOS di Sumatera
Sumber :
  • Ernest Zacharevic

VIVA – Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Joko Supriyono, mengatakan, industri sawit Indonesia mengalami diskriminasi dari Uni Eropa, karena disebut bisa merusak lingkungan hingga membuat harga sawit jatuh.

Dikoreksi Menteri LHK soal Deforestasi, Mahfud MD Bilang Datanya Tidak Salah

Joko menilai, penggunaan lahan untuk kelapa sawit hanya 17 juta hektare, dibandingkan total lahan perkebunan untuk minyak nabati yang seluas 278 juta hektare.

"Penggunaan lahan dunia untuk minyak nabati luas perkebunannya 278 juta hektare, sawitnya seluas 17 juta hektare. Angka tersebut tidak sebanding dengan kerusakan lingkungan atau deforestasi," ucap Joko dalam seminar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bertema Pengembangan Industri Kelapa Sawit Menuju Kemandirian Energi di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Maret 2019. 

Mahfud 'Kasih Paham' Menteri LHK soal Deforestasi Hutan: Perbedaan Membaca Data

Joko pun berharap jika pemerintah Uni Eropa mengerti yang dimaksud kerusakan lingkungan, yang paling berpengaruh adalah lahan kebun komoditas lain untuk minyak nabati. "Jadi kalau bilang sawit penyebab utama deforestasi itu datanya cuma segitu," ujar Joko.

Menteri LHK Siti Nurbaya saat berkunjung ke Mojokerto, Jawa Timur.

Menteri SIti Ungkap Kontribusi Penurunan Emisi RI Capai Rp 2,4 Triliun

Menteri LHK, Siti Nurbaya melakukan pertemuan dengan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Kruger Giverin membahas pendanaan penurunan emisi yang akan diberikan.

img_title
VIVA.co.id
13 Februari 2024