10 Tahun Berdiri, SMI Biayai Infrastruktur Rp553 Triliun

Foto udara terowongan kembar pada proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – PT Sarana Multi Infrastruktur berhasil mencatatkan pembiayaan infrastruktur sebesar Rp553 triliun dengan multiplier effect mencapai 18 kali. Itu diperoleh sejak dibentuk 10 tahun lalu oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan modal awal hanya Rp30 triliun. 

PM Kishida Sampaikan ke Prabowo Jepang Akan Berkontribusi di Infrastruktur dan Energi di Indonesia

Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Hartini, menjelaskan, pembiayaan itu juga diiringi dengan biaya portofolio pengembangan infrastruktur mencapai sebesar Rp653 triliun, jasa advisory sebesar Rp546 triliun serta proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha yang mencapai Rp51 triliun.

"Alhamdulillah semuanya bisa berjalan dengan baik. Mudah-mudahan percepatan delivery-nya lebih baik lagi," kata Emma di acara Dasabakti PT SMI, di Jakarta, Kamis 28 Maret 2019.

KIP Perintahkan KPU Beberkan Data Rincian Infrastruktur Teknologi Pemilu 2024

Selain itu, lanjut dia, sebaran portofolio tersebut tidak lagi hanya berfokus di daerah-daerah yang pembangunan infrastrukturnya sudah baik, seperti di kota-kota besar wilayah Jawa dan Sumatera saja, melainkan 63 persennya sudah tersebar di luar Jawa.

Sementara itu, dari sisi sektor pembiayaannya, juga dikatakan Emma, sudah semakin beragam. Meski begitu, masih didominasi oleh pembiayaan di sektor infrastruktur jalan, jalan tol, maupun ketenagalistrikan dan sektor-sektor lain yang serupa.

7 Proyek Waskita di IKN Siap Rampung Semester I-2024, Termasuk Tol dan Gedung Sekretariat Presiden

"Ke depan kami prioritaskan dan beri dukungan lebih kepada sektor-sektor kesehatan dan pendidikan dengan terus memajukan pembangunan infrastruktur dasar," tutur dia.

Dengan berbagai capaian pembiayaan infrastruktur yang sangat baik dan pesat itu, Emma menegaskan tingkat efisiensi kinerja dari PT SMI tetap terjaga rendah. Itu ditunjukkan dari Cost Efficiency Ratio atau CER yang mampu dijaga di bawah kisaran 18 persen.

"Sehingga Cost Efficiency Ratio kita rendah 18 persen dibanding FA (Financial Advisor) yang lain rata-rata 40 persen. Ini menunjukkan kami senang di-support berbagai mitra strategis kami," tutur dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya