DItarget Jadi 5 Besar Produsen Tekstil Dunia, Teknologi Harus Digenjot

Pembukanan pameran Tekstil dan Produk Teksti (TPT) 2019.
Sumber :
  • Dokumentasi Peraga Expo.

VIVA – Kementerian Perindustrian menegaskan, industri Tekstil dan Produk Tekstil atau TPT, adalah salah satu kelompok industri pengolahan yang dikategorikan sebagai industri strategis dan prioritas Nasional sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional atau RIPIN. 

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Perkembangan industri TPT dalam dua tahun terakhir terus membaik di pasar domestik maupun global. Hal ini didasarkan pada laju pertumbuhan sampai dengan triwulan IV 2018 yang naik sebesar 8,73 persen, serta peningkatan ekspor sebesar 5,55 persen.

Konsumsi TPT, juga diyakini akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan gaya hidup. Selanjutnya dalam memanfaatkan peluang ini, pelaku usaha TPT nasional harus bekerja keras untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensi melalui penerapan teknologi yang lebih modern sesuai dengan revolusi industri 4.0 serta peningkatan kemampuan SDM yang kompetitif. 

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Hal tersebut lah yang menjadi dasar digelarnya empat pameran industri TPT terintegrasi bertaraf internasional, yakni Indo Intertex, Inatex, Indo Dyechem dan Indo Texprint 2019. Acara itu dimulaihari ini Kamis, 28 Maret hingga 30 Maret 2019 di Jakarta International Expo Kemayoran. 

Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Muhdori, saat meresmikan pameran tersebut mengatakan, tema yang  dipilih sesuai dengan roadmap Making Indonesia 4.0. Di mana pemerintah menargetkan masuk dalam jajaran lima besar produsen tekstil dan produk tekstil (TPT) di dunia pada tahun 2030. 

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Untuk mewujudkannya, produsen perlu melakukan transformasi dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital. Dengan demikian target ekspor produk TPT senilai US$15 miliar pada tahun ini pun bisa terwujud. 

“Penyelenggaraan pameran ini merupakan langkah yang tepat sebagai sarana benchmark teknologi terbaru khususnya pada sektor TPT dalam rangka implementasi industri 4.0. Khususnya, untuk mendorong peningkatan daya saing dari sisi produksi dan menunjang target ekspor US$15 miliar pada 2019," ujar Muhdori dikutip dari keterangan resminya, Kamis 28 Maret 2019. 

Dia mengungkapkan, akselerasi penerapan teknologi dimaksud agar dapat berjalan lebih cepat, kiranya juga perlu didukung kemudahan dalam pendanaan dan investasi mesin atau peralatan maupun teknologi informasi. Perbankan pun diminta untuk bisa lebih fleksibel terkait pembiayaan di sektor ini. 

"Dengan persyaratan yang lebih mudah atau termin pembayaran yang lebih lunak dari perbankan maupun pihak suplier dan lembaga keuangan lainnya,” tambahnya. 

Berdasarkan data Kemenperin, nilai ekspor dari industri TPT nasional mencapai US$12,58 miliar pada 2017 atau naik 6 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara sepanjang 2018, jumlah ekspor industri TPT berkisar US$ 13,6-13,8 miliar, melampaui target ekspor pada tahun tersebut sebesar US$12,31 miliar. Di tahun ini, Kemenperin menargetkan nilai ekspor TPT tumbuh sebesar 13 persen hingga US$ 15 miliar.

Sementara itu, Direktur Peraga Expo Paul Kingsen, selaku ketua penyelenggara pameran mengatakan, industri TPT adalah industri yang berpeluang untuk terus berkembang. Para produsen harus menangkap peluang tersebut dengan melakukan upgrade mesin produksi seiring dengan perkembangan zaman dan tren gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini.

"Yang menuntut produsen lebih kreatif menciptakan proposisi nilai produk yang unik. Pameran ini adalah platform procurement, sourcing dan networking yang paling terpercaya bagi para pelaku industri TPT untuk mengeksplorasi bisnis, mempertemukan para pelaku industri lokal dan internasional,” ungkapnya.

Pameran kali ini diikuti oleh 500 perusahaan peserta yang berasal dari 20 negara di antaranya China, Jepang, Korea, Taiwan, India, Singapura, Vietnam, Hongkong, Jerman, Italia, Turki, dan tentunya Indonesia. 

Pada penyelenggaraan pameran 2017, tercatat transaksi bisnis diantara peserta pameran mencapai angka US$75 juta dan pada 2018 mencapai US$120 juta. Pada pelaksanaan yang ke-17 tahun ini, Peraga Expo menargetkan peningkatan transaksi mencapai US$150 juta dengan pengunjung sebanyak 15 ribu orang pengusaha dan professional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya