Bidik Investasi Rp110 T, Jokowi Resmikan 3 KEK di Timur Indonesia

Jokowi resmikan tiga Kawasan ekonomi khusus di Timur Indonesia.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA – Presiden Joko Widodo meresmikan tiga Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK di kawasan timur Indonesia. Ketiga awasan ini ditargetkan dapat menarik investasi Rp110 triliun dan menyerap 120 ribu tenaga kerja. 

Jokowi Imbau Warga Mudik Lebih Awal, Jumlahnya Naik 56 Persen

Ketiga KEK tersebut adalah KEK Bitung di Sulawesi Utara, KEK Morotai di Maluku Utara, dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kalimantan Timur.

Jokowi berharap dengan adanya KEK ini industri pengolahan dan industri lainnya bisa berkembang di dalam negeri. Sehingga, Indonesia tidak lagi sekadar mengekspor bahan mentah, melainkan produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. 

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

"Selain itu, lapangan pekerjaan juga diharapkan terbuka seluas-luasnya,” ujar Jokowi di Manado, Senin 1 April 2019, dikutip dari keterangan resminya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, KEK Bitung memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, industri farmasi, dan logistik. 

Jokowi Adakan Buka Puasa Bersama Menteri di Istana

Dibangun di area seluas 534 hektare, KEK ini ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp35,2 triliun dan mampu menyerap hingga 34.710 tenaga kerja. KEK Bitung diproyeksikan memberikan efek terhadap perekonomian nasional dengan peningkatan output sebesar Rp92,1 triliun pada 2025. 

KEK Bitung telah mendatangkan beberapa investor dengan total komitmen investasi sebesar Rp3,8 triliun. Salah satunya adalah Futai Indonesia yang bergerak di bidang industri pengolahan kertas daur ulang dengan komitmen investasi sebesar Rp2,8 triliun.

“Proyek strategis nasional yang mendukung keberlangsungan KEK Bitung di antaranya adalah Pelabuhan Hub Internasional Bitung dan Jalan Tol Manado–Bitung,” kata Darmin selaku Ketua Dewan Nasional KEK. 

Pada pelabuhan hub internasional Bitung, telah dibangun Terminal Petikemas Bitung dengan kapasitas 500 ribu Teus/tahun. Sementara itu, Jalan Tol Manado-Bitung sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan dapat beroperasi di bulan Oktober 2019. Jalan Tol yang dibangun sepanjang 39,9 km dengan jumlah 2 lajur 2 arah dengan lebar lajur 3,6 m itu, berkapasitas 14 ribu kendaraan per hari. 

Sementara itu, KEK Morotai dibangun di area seluas 1.101,76 hektare dengan kegiatan utama industri pengolahan perikanan, pariwisata, dan logistik. Dengan potensi perikanan dan pariwisata yang dimiliki, KEK Morotai ditargetkan dapat menarik investasi sebesar Rp37,24 triliun serta menyerap 30 ribu tenaga kerja. 

KEK Morotai diproyeksikan berkontribusi terhadap perekonomian nasional dengan peningkatan output sebesar Rp1,452 triliun pada 2025. Hingga saat ini, KEK Morotai telah menghadirkan komitmen investasi sebesar Rp455 miliar, berasal dari PT Jababeka Morotai yang juga merupakan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK.

Investasi ini diwujudkan melalui pembangunan loft studio dengan total nilai investasi sebesar Rp150 miliar, serta street mall dengan nilai investasi Rp80 miliar. Dalam waktu dekat juga akan masuk pelaku usaha baru, yakni EBD Paragon untuk membangun hotel atau resort dengan nilai investasi US$15 juta atau Rp225 miliar.

Sedangkan untuk KEK Maloy, memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa sawit, industri energi, dan logistik. Dibangun di area seluas 557,34 hektare, KEK terseut ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp37,71 triliun. 

Dengan investasi tersebut diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi wilayah serta menyerap tenaga kerja paling tidak sebesar 55.700 tenaga kerja. KEK Maloy diproyeksikan berkontribusi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kutai Timur sebesar Rp4,67 triliun pada 2025.

KEK Maloy telah mendatangkan beberapa investor dengan total komitmen investasi sebesar Rp995 miliar. Di antaranya adalah Kilang Kaltim Continental yang bergerak di bidang bisnis refinery BBM dengan komitmen investasi sebesar Rp945 miliar dan Anugerah Energitama yang bergerak di bidang bisnis tangki timbun dengan komitmen investasi sebesar Rp50 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya