Genjot Kredit dan DPK, BTN Gangeng Angkasa Pura Support

Kerja Sama BTN dengan Angkasa Pura Support.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk, menggandeng PT Angkasa Pura Support atau PT APS, anak perusahaan dari PT Angkasa Pura I, untuk penyediaan jasa dan layanan perbankan. Kerja sama ini dilakukan untuk memupuk Dana Pihak Ketiga atau DPK, serta kredit. Terutama, Kredit Pemilikan Rumah atau KPR. 

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Direktur BTN, Budi Satria mengungkapkan, selama kurun waktu lima tahun terakhir, BTN telah aktif menjalin kerja sama dengan ratusan lebih instansi, baik perusahaan swasta maupun BUMN. Hal itu disampaikannya usai menandatangani Nota Kesepahaman antara BTN dan PT Angkasa Pura Support, Senin kemarin. 

“Kerja sama strategis akan terus kami tingkatkan ke seluruh instansi, khususnya BUMN sebagai bentuk sinergi BUMN dan mempermudah fasilitas KPR bagi karyawan BUMN, untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah,” kata Budi dikutip dari keterangan resminya, Selasa 2 April 2019.

BCA Jor-joran Kasih Bunga KPR dan KKB hingga 2,65 Persen

Dalam kerja sama tersebut, BTN akan memberikan fasilitas perbankan, di antaranya pengelolaan operasional keuangan baik dalam bentuk giro dan deposito maupun fasilitas Program Pengembangan Operasional (PPO). Kemudian kredit ataupun pembiayaan Program Sejuta Rumah, pinjaman tunai, payroll, dan lain sebagainya. 

“Kami membidik potensi penyaluran KPR bagi karyawan PT APS yang mencapai lebih dari 13 ribu orang, potensi nilai KPR-nya kurang lebih mencapai 581 miliar rupiah, baik KPR subsidi maupun non subsidi,” kata Budi.

Ekspansi Bisnis di Parepare, BTN Targetkan Salurkan KPR Baru Rp48 M

Sementara itu, untuk potensi pertumbuhan DPK, BTN berharap dapat mengantongi DPK dari tabungan sekitar Rp5 miliar dengan perkiraan jumlah rekening sebanyak 2.600 akun. Budi juga menambahkan, potensi giro dari payroll karyawan PT APS yang bisa terkumpul sekitar Rp10 miliar. 

“Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah bagi para karyawan APS, terutama untuk memiliki rumah, karena kami menyediakan promosi khusus bagi pihak-pihak yang bekerja sama dengan kami,” kata Budi.

Ikatan kerja sama dengan sejumlah instansi merupakan bagian dari strategi BTN untuk menyalurkan pembiayaan ke masyarakat. Tahun ini, BTN menargetkan kredit dapat tumbuh di atas 13 persen dibandingkan 2018 lalu. Angka yang dipatok BTN, masuk dalam rentang target perbankan nasional yang dicatat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu sebesar 12-14 persen. 

“Kami memasang target tersebut dengan melihat ketidakpastian ekonomi global masih berlangsung dan berpotensi berdampak pada likuiditas di dalam negeri, sehingga target tersebut kami anggap realistis, peningkatan kredit akan kami fokuskan pada kredit perumahan yang merupakan core bisnis BTN,” kata Budi.

Pada dua bulan pertama 2019, BTN mengawali dengan kinerja yang positif. Kredit Bank yang berkode saham BBTN ini mencapai Rp237,9 triliun atau tumbuh 20,53 persen dibandingkan periode Februari 2018. Kontributor utama dari pencapaian tersebut adalah dari segmen KPR subsidi. 

Sebagai penguasa pasar KPR Subsidi, BTN berhasil mencatatkan pertumbuhan KPR subsidi sebesar 28,6 persen yoy. Faktor lainnya yang juga penting adalah realisasi KPR, ketika BTN menggelar Indonesia Properti Expo pada Februari lalu dan optimalisasi pemasaran produk KPR anyar yang menyasar milenial seperti KPR Gaesss dan KPR Hits. 

Alhasil pencapaian pertumbuhan kredit BTN lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri. Berdasarkan data Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia, kredit perbankan tumbuh di kisaran 12 persen (yoy), sementara kredit properti tumbuh sekitar 17,9 persen (yoy) didorong kredit konstruksi dan  KPR/KPA yang meningkat sekitar 13,7 persen (yoy), sedangkan kredit real estate melambat, menjadi hanya 10,9 persen (yoy).

“Persaingan dalam segmen KPR dengan perbankan lain memang ketat, karena itu kami tidak hanya menawarkan suku bunga kredit yang terjangkau, tetapi juga akses KPR dan fitur KPR yang membidik segmen khusus, mulai dari milenial, pekerja non formal, maupun pegawai negeri sipil serta fasilitas pengajuan KPR online yang cepat dan mudah, ” kata Budi.

Dengan memperkaya variasi produk serta kerja sama, BTN membidik target yang relevan untuk menyukseskan program sejuta rumah, yaitu sebesar 800 ribu unit. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian program sejuta rumah tahun 2018 lalu yang mencapai 757.159 unit. 

“Kami optimistis target tersebut dapat kami capai karena Pemerintah khususnya Kementerian PUPR sangat serius dalam program tersebut, terlebih dengan dibentuknya BP Tapera, BTN siap menangkap peluang kerja sama dan  mendukung program yang akan dikeluarkan BP Tapera ke depan,” kata Budi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya