Cara Kementerian ESDM Kejar Target 6,5 Gigawatt Listrik Tenaga Surya

Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Ditjen EBTKE, Harris
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan, target pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS sebesar 6,5 Gigawatt pada 2025 terus diupayakan. Hal ini, merupakan salah satu implementasi komitmen Indonesia dalam konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-bangsa tahun 2015 di Paris, yang disebut juga COP 21. 

Pembiayaan BRI Pada Sektor Renewable Energy Tumbuh 19.1 Persen

Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Ditjen EBTKE, Harris mengatakan, pada 2025, Indonesia berkomitmen meningkatkan bauran energi dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) menjadi sebesar 23 persen. Untuk mencapai target tersebut, perlu upaya serius dari pemerintah, swasta, dan lembaga pembiayaan. 

"Energi terbarukan dari PLTS penetrasinya 6,5 GW sampai 2025," kata Harris dalam sambutannya di acara Indonesia Solar Power & Energy Storage Conference 2019 di Jakarta, Kamis 4 April 2019.

Startup Lokal Diajak untuk Bangun Ekosistem Energi Bersih

Dia mengatakan, hingga saat ini, pembangkit listrik yang telah dioperasikan oleh PT PLN maupun Independen Power Producer atau swasta baru mencapai 66 ribu megawatt (MW). Artinya, target 6,5 GW atau 6.500 MW itu adalah 10 persen dari total pembangkit yang dibangun di Indonesia. "Itu angka yang sangat besar," imbuhnya. 

Untuk itu pembangunan PLTS ke depan, lanjut Harris, akan menggunakan mekanisme pemanfaatan PLTS terpusat di sebuah daerah yang konsentrasi penduduknya lumayan besar. Pembangunan ini biasanya dilakukan melalui APBN maupun APBD. 

RI Gandeng Jepang Kejar Target Transisi Energi Nasional

Selain itu, Kementerian ESDM juga mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem PLTS atap oleh konsumen PLN. Aturan ini, memungkinkan masyarakat membangun PLTS sendiri di atap rumah masing-masing yang diyakini dapat mendorong capaian pembangunan PLTS hingga 2025.

"Setiap konsumen PLN diperkenankan memasang PLTS di rumah masing-masing, di kantor masing-masing dan di mal masing-masing . Ini akan mengurangi tagihan listrik mereka oleh PLN dan itu juga (listrik yang dihasilkan) boleh kita titip (saving energy) di jaringan PLN," katanya. 

Sedangkan untuk daerah yang belum berlistrik, lanjut Harris, pihak pemerintah sudah membangun lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) untuk mendorong penggunaan energi terbarukan. 

"Dan (LTSHE) yang sudah terpasang 2017-2018, jumlahnya sebanyak 250 ribu lampu dan perlu juga dicatat 250 ribu lampu itu, 230 ribunya dipasang di Papua. Karena di daerah sana, rasio elektrifikasinya lebih rendah," ungkap dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya