Jokowi Unggul Quick Count, IHSG Hijau di Asia

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Kamis 18 April 2019 sempat menguat 1,35 persen ke level 6.568,85. Tak sampai di situ IHSG juga mencapai titik tertinggi ke level 6.636,33 atau menguat 2,39 persen.  

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

IHSG juga tercatat hijau di tengah turunnya saham-saham di Asia pada pembukaan perdagangan Kamis pagi. Ditambah menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Asia.

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede mengatakan, menguatnya IHSG hari ini merupakan preferensi dari pelaku pasar terutama investor asing yang menyimpulkan kemenangan incumbent berdasarkan hasil quick count.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Menurut Josua, investor melihat hasil quick count yang merupakan penerapan ilmu statistik dari populasi real count dan memberikan konfirmasi bahwa incumbent berpotensi menang dalam Pilpres 2019 ini. 

"Investor berharap keberlangsungan bisnis dan investasi dari berlanjutnya incumbent sebagai presiden untuk lima tahun mendatang," jelas Josua saat dihubungi VIVA, Kamis 18 April 2019. 

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

Tak sampai di situ, Josua menilai, menguatnya IHSG juga didorong penilaian Investor yang mengapresiasi reformasi struktural serta deregulasi kebijakan ekonomi dan berdampak positif bagi keberlanjutan perekonomian Indonesia dalam jangka menengah panjang. 

"Optimisme kemenangan incumbent tercermin dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan di pasar offshore kemarin dan tercermin dari penguatan rupiah pada hari ini," ujarnya menambahkan.

Sementara, terkait faktor eksternal, Josua mengungkapkan, sentimen dari pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I-2019 tercatat 6,4 persen sedikit lebih tinggi dari perkiraan 6,3 persen juga ikut menguatkan rupiah. 

Rupiah memimpin penguatan mata uang Asia pada hari ini dengan menguat 0,39 persen sementara Jakarta Composite Indeks (JCI) cenderung menguat sekitar 0,7 persen ke level 6.525. 

"Dengan demikian, nilai tukar rupiah pada pasar domestik diperkirakan menguat hingga ke level 13.990-14.080 dalam jangka pendek ini." (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya