Usai Pilpres, Investasi Rp1,2 Triliun Masuk ke Indonesia

Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • VIVA/Dinia Andrianjara

VIVA – Pengusaha muda yang tergabung dalam Relawan Pengusaha Muda Nasional untuk Jokowi-Ma'ruf (Repnas) mengatakan, hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembaga survei atas hasil pilpres pada 17 April lalu, berdampak positif terhadap investasi dalam negeri. 

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia, mengatakan hasil ini membuktikan bahwa perekonomian Indonesia akan semakin membaik di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Ini terbukti satu jam setelah hasil quick count, investasi sebesar Rp1,2 triliun masuk, nilai rupiah terhadap dolar juga menguat, bursa saham menguat. Ini respons positif dari hasil pemilu," kata Bahlil di Posko Repnas, Jakarta Selatan, Sabtu 20 April 2019. 

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Bahlil mengatakan selain mengandalkan hasil dari hitung cepat berbagai lembaga survei, kemenangan paslon 01 pun bisa dibuktikan dengan pantauan relawan Repnas yang tersebar di 417 kabupaten/kota di seluruh provinsi Indonesia. 

"Di ruang data kami berdasarkan real count yang masuk menunjukkan Jokowi-Ma'ruf mendapatkan suara 55.20 persen sementara paslon Prabowo-Sandiaga mendapatkan 44.80 persen. Ini bukan keputusan final, karena kita tetap menghargai lembaga penyelenggara pemilu yaitu KPU," ujarnya.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Ini adalah kemenangan seluruh masyarakat Indonesia. Sudah saatnya bergandengan tangan menyatukan langkah untuk merajuk, menyelesaikan perselisihan tutur kata yang tidak enak di hati dalam proses pilpres. Kami yakin Jokowi-Ma'ruf akan mengemban amanah dengan baik," ucapnya.

Ilustrasi investasi bodong.

Hati-hati, Simak 9 Tips Paling Efektif Agar Tak Tertipu Investasi Bodong

Mengenali investasi yang sah dan yang palsu tidaklah terlalu sulit. Meskipun demikian, masih banyak korban investasi palsu yang terus muncul. Penyebanya kurang pemahaman.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024