Caplok Saham PMN IM 30 Persen, BTN Ingin Genjot Fee Base Income

Suasana layanan kepada nasabah di Bank Tabungan Negara.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk bakal mengakuisisi 30 persen saham senilai Rp114,3 miliar milik PT Permodalan Nasional Madani Investment Management atau PNM IM, yang merupakan anak usaha PT Permodalan Nasional Madani.

Ekspansi Bisnis di Parepare, BTN Targetkan Salurkan KPR Baru Rp48 M

Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, aksi korporasi ini bertujuan untuk memperluas cakupan bisnis BTN. Terutama guna meningkatkan kinerja bisnis dan menyukseskan Program Satu Juta Rumah.

"Selain itu melalui perusahaan manajemen investasi baru ini BTN juga menargetkan akan meningkatkan pendapatan non-bunga (fee-based income) perseroan," kata Maryono di Kementerian BUMN, kawasan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Nantinya, Maryono memastikan bahwa BTN juga akan menjual berbagai produk investasi, dengan hadirnya anak usaha yang bergerak di bidang manajemen investasi tersebut.

Di antaranya, adalah produk-produk investasi seperti reksa dana, Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT), Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), Efek Beragun Aset (EBA), dan Dana Investasi Real Estate (DIRE).

BTN Targetkan Kredit pada 2022 Tumbuh hingga 11 Persen

"Kami juga menargetkan akan menjajakan aneka produk wealth management yang akan ditawarkan kepada para nasabah BTN Prioritas," ungkapnya.

BTN caplok 30 persen saham PNM IM.

Maryono menjelaskan, selain sebagai bentuk sinergi antar BUMN, pembelian saham PNM-IM tersebut juga didasarkan pada catatan kinerja keuangan yang baik. Hal itu diharapkan dapat mendukung bisnis utama BTN di bidang pembiayaan perumahan.

Selain itu, dalam rencana bisnis BTN periode 2019-2021, Maryono mengatakan bahwa pihaknya juga mengincar beberapa perusahaan lain untuk memperluas bisnisnya. Di antaranya adalah rencana memiliki anak usaha di bidang asuransi jiwa, asuransi umum, dan perusahaan pembiayaan.

"Pembentukan berbagai anak usaha tersebut difokuskan untuk mendukung penyediaan rumah yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Karena kami akan terus berupaya untuk mengoptimalkan pencapaian target Program Satu Juta Rumah,” ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya