Pada 2020, Jokowi Ingin Ekonomi RI Tumbuh 5,6 Persen

Presiden RI Jokowi
Sumber :
  • timesindonesia

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya memiliki asumsi awal untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020. Angka itu tetap lima persen. Namun, lebih meningkat dari tahun ini yang di APBN dan R-APBN 2019, sebesar 5,3 persen. 

Yuk Simak! Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi Nasional 2022

"Untuk awal ini, kita berasumsi pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5,3-5,6 persen. Presiden berharap, kita bisa pacu sampai 5,6 persen," ujar Sri, usai rapat Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Selasa 23 April 2019.

Asumsi tingkat inflasi, menurutnya, juga tidak akan jauh berubah. Pihaknya akan menjaga inflasi di level dua hingga empat persen. 

Buka Beasiswa LPDP 2022, Menkeu Minta Pengelola Dana Abadi Transparan

"Inflasi masih akan tetap terjaga antara 2-4 persen, suku bunga antara 5-5,3 persen," katanya. 

Untuk nilai tukar rupiah, Sri mengatakan, masih bervariasi. Sebab, tahun ini pemerintah menggunakan asumsi Rp15 ribu terhadap dolar Amerika Serikat. Tetapi, justru sampai Rp14 ribu. 

Sri Mulyani: Subsidi Jadi Belanja APBN Terbesar pada Januari 2022

"Jadi, kita akan menggunakan range yang masih lebar," ucapnya. 

Lanjut mantan Direktur Bank Dunia itu, untuk harga minyak Indonesia masih terjaga US$60-70 per barel.

"Juga untuk lifting migas, kira-kira setara dengan yang selama ini diproduksi, meskipun angkanya masih dalam range," lanjutnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya