- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Harga emas internasional diperdagangkan turun pada Rabu pagi dan mendekati level terendahnya dalam empat bulan terakhir, akibat menguatnya dolar Amerika Serikat, dan naiknya saham-saham di Asia.
Dilansir dari CNBC, pada Rabu 24 April 2019, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen ke level US$1.270,4 per ons. Sedangkan emas berjangka AS, turun 0,1 persen ke level US$1.272,5 per ons.
Hari ini, dolar AS menguat dan mendekati puncaknya dalam 22 bulan terakhir yang di dorong data perumahan AS yang lebih kuat, sehingga ikut meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi AS.
Emas domestik
Sementara itu, harga emas dalam negeri produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Rabu 24 April 2019, dibanderol seharga Rp656 ribu per gram. Harga itu tidak berubah dari perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp575 ribu per gram atau tak bergerak dibandingkan perdagangan kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,10 juta, 10 gram Rp6,13 juta, 25 gram Rp15,23 juta, dan 50 gram Rp30,38 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp60,7 juta, 250 gram Rp151,5 juta, dan emas 500 gram Rp302,8 juta.
Dan, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp352,5 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp605,6 juta.
Selanjutnya, produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,8 juta dan Rp13,05 juta.
Adapun untuk pembelian emas hari ini, Antam mencatat untuk ukuran tiga gram dan 1.000 gram tidak tersedia. Sementara itu, untuk emas 250 gram dan 500 gram hanya tersedia di butik logam mulia. (asp)
