Harga Bawang Naik Jelang Ramadan, Kemendag Klaim Terkendali

Kemendag sidak harga bawang.
Sumber :
  • Dwi Royanto/VIVA.co.id

VIVA – Kementerian Perdagangan mengklaim tingginya harga komoditas bawang bawang merah dan bawang putih jelang bulan suci Ramadan masih cukup terkendali. Kenaikan itu disebut akibat faktor cuaca yang berimbas pada hasil panen petani.

PB KAMI Laporkan Dugaan Oknum Pejabat yang Terima Suap Pengusaha Oli dan Sparepart Palsu

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Eva Yuliana meminta, masyarakat tak perlu was-was akan tingginya harga bawang. Pihaknya menjanjikan, kondisi itu akan segera diatasi.

"Tidak ada yang perlu diwaspadai, karena terkait stok bawang tercukupi. Penanganan juga kami sinergikan dengan swasta, importir bawang, dan petani lokal, " kata Eva, saat melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Johar Semarang, Rabu 24 April 2019.

Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu

Di pasar tradisional kota lumpia itu, terpantau harga bawang putih. mencapai Rp40 ribu per kilogram. Sedangkan untuk  bawang merah Rp30 ribu per kilogram. Eva mengklaim, melonjaknya harga karena faktor cuaca.

"Komoditi memang beberapa waktu ini terganggu, karena pengaruh cuaca terhadap panen petani bawang," kata dia.

PB KAMI Desak Kementerian Perdagangan Cabut Izin Perusahaan Pembuat Oli Palsu

Karena itu, pihaknya akan bersinergi dengan Dinas Perdagangan Jateng, Bulog, dan Satgas Pangan ke depan, agar harga kembali stabil. Meski demikian, dari pantauannya komoditas bahan pokok lain seperti beras, cabai, daging, maupun telur terpantau masih cukup stabil. 

"Sejauh ini, bahan pokok secara umum stabil. Hanya saja bawang merah bawang putih agak naik dari harga sebelumnya," ujarnya. 

Ngadiran (50), salah satu pedagang di Pasar Johar menyebut lonjakan harga bawang terjadi sejak sepekan terakhir ini. Menurutnya, kenaikan itu membuat keuntungan yang didapat pedagang cukup anjlok.

”Kenaikan harga ini menyebabkan penjualan jadi turun. Otomatis keuntungan yang didapat pun anjlok. Kalau dulu uang Rp25 ribu sudah dapat satu kilogram, sekarang cuma dapat setengah kilogram kan, jadi sedikit pembelinya," ujar Ngadiran.

Ia sendiri tidak mengetahui penyebab pasti terjadinya kenaikan harga bawang, tetapi harga memang sudah tinggi sejak di tingkat distributor. Di mana, pasokan bawang dari wilayah Brebes, Jawa Tengah, terlambat serta berkurang.

”Bahkan, kabarnya di tingkat petani di Brebes, harga bawang sudah mencapai Rp25 ribu per kilogram. Padahal, normalnya hanya sekitar Rp7 ribu,” ucapnya.

Haris Budi, selaku kepala pasar Johar berpendapat, lonjakan harga bawang putih dan merah sebelum memasuki Ramadan tahun ini cukup berbeda dari tahun lalu. Pada 2018, kenaikan komoditas tersebut jelang ramadan mencapai Rp60 ribu per kilogram. 

"Jadi meski naik, tetapi tak setinggi tahun lalu. Tetapi, harapan kami tetap harga bisa segera normal," ujar dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya