Menhub Budi Sebut Mahal Murah Harga Tiket Pesawat Kuncinya di Garuda
VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku telah meminta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, untuk turut serta mengatur harga tiket pesawat supaya kembali terjangkau oleh masyarakat.
Sebab, dia menilai, harga tiket pesawat hingga saat ini masih mahal. Sehingga, diperkirakan semakin tinggi bila tidak kembali kondusif sebelum mudik Lebaran yang diperkirakan bakal mencapai puncaknya pada 31 Mei 2019.
"Tadi saya laporkan, tarif belum kondusif. Kami minta kepada Kementerian Perekonomian dan Kementerian BUMN untuk turut serta, juga untuk mengatur tarif dari penerbangan, khususnya Garuda," katanya, usai rapat koordinasi persiapan Ramadan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis 25 April 2019.
Dia menekankan, untuk membuat harga tiket pesawat yang terjangkau, maka pemerintah akan fokus terlebih dahulu mendorong maskapai Garuda Indonesia, dengan segera menetapkan tarifnya secara jelas. Sesuai dengan tarif batas atas yang telah ditentukan pemerintah.
"Karena, Garuda ini market leader di situ, kalau dia menetapkan tarif batas atas semunya, maka yang lain ikut. Tapi kalau dia turun sebagian, yang lain juga akan turun," tegas dia.
Selain itu, dia juga mengaku belum memenuhi janjinya untuk melakukan pertemuan dengan para maskapai pada minggu-minggu ini untuk mencari solusi tarif. Sebab, penyelesaian tarif tiket tersebut telah diserahkannya kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Kami inginkan, bicara dulu lah. Biar Kemenko, dalam dua hari ini akan bicara. Karena, ada Menko (Darmin Nasution), kan adalah koordinator saya, jadi pak Menko mau ambil alih semua itu. Nanti, baru kalau saya diperintahkan, saya akan jalankan," tegas dia. (asp)
Intip Syarat Dapat Tarif PCR Rp195 Ribu dari Lion Air
Layanan tarif PCR Rp195 ribu hanya berlaku bagi penumpang Lion Air keberangkatan dari Bandara Soetta dan Halim Perdanakusuma.
