Tinjau Medan, Kemendag Klaim Harga Sembako Stabil Jelang Ramadan

Direktur Jenderal PKTN Kemendag, Veri Anggrijono (tengah) bersama Gubernur Sumut
Sumber :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

VIVA – Jelang Ramadan 1440 Hijriah, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim harga sembako di Medan masih tergolong stabil. Namun, hanya bawang putih melonjak naik berkisaran Rp43 ribu per kilogram.

PB KAMI Laporkan Dugaan Oknum Pejabat yang Terima Suap Pengusaha Oli dan Sparepart Palsu

Hal itu terpantau saat Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Veri Anggrijono bersama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi meninjau harga sembako jelang Ramadan di Pusat Pasar, Kota Medan, Jumat 26 April 2019.

“Hari ini kita pantau langsung dan harga masih relatif stabil ya. Terkait harga bawang putih yang melonjak naik tak perlu khawatir sebab Kemendag menyiapkan stok sebanyak 60 ton. Saya rasa stok ini cukup sampai enam bulan,” ucap Veri kepada wartawan di Medan.

Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu

Meski dalam kondisi normal, Very mengatakan Kemendag juga sudah membuka keran impor pangan dari sejumlah negara melalui Badan Urusan Logistik atau Bulog. Hal ini untuk menjaga persedian stok selama bulan suci Ramadan hingga Lebaran nanti.

“Apalagi saat ini kementerian juga sudah mengeluarkan izin impor untuk mengantisipasi lonjakan permintaan jelang Ramadan,” jelas Very.

PB KAMI Desak Kementerian Perdagangan Cabut Izin Perusahaan Pembuat Oli Palsu

Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyikapi soal melonjakan kenaikan harga bawang putih, dipicu soal ketersediaan yang lagi minim di tingkat pedagang pasar. Namun itu, sudah dicarikan solusi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama pihak terkait.

“Setelah saya cek ternyata penyebabnya karena memang ada kekurangan stok. Kita berharap ini merupakan evaluasi kita untuk bisa menyiapkan daerah kita sebab daerah kita bisa memproduksi bawang putih," sebut Edy.

Mantan Pangkostrad itu, juga mengingatkan pelaku usaha atau distributor bawang putih untuk selalu sigap melihat konsumsi tinggi pada hari besar keagamaan seperti Ramadan dengan permintaan konsumen yang besar di pasaran.

“Harus bisa direncanakan. Contohnya saat puasa dan Lebaran, lalu Natal dan tahun baru pastinya permintaan cukup besar. Sehingga harus direncanakan secara utuh gak bisa hanya alasan kurang stok. Maka bila ada kekurangan harus kita cari untuk memenuhinya. Sehingga masyarakat bisa menjalankan Ramadan dengan nyaman,” sebut Mantan Ketua PSSI itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya