Serah Terima Unit Hunian TOD Pondok Cina Ditargetkan Selesai 2021

Menteri BUMN dan Menteri PUPR saat resmikan TOD di Stasiun Pondok Cina.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA – Potensi bisnis properti semakin bergeliat saat ini. Perum Perumnas yang bekerja sama dengan PT KAI pun berkomitmen terus mengembangkan hunian terintegrasi transportasi atau Transit Oriented Development/TOD yang saat ini sedang dikerjakan.

Perumnas Bidik Pendapatan hingga Rp 2,5 Triliun di 2024, Dirut Ungkap Strateginya

Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Anna Kunti mengungkapkan, salah satu TOD yang sedang dikebut pembangunan fisiknya adalah yang berlokasi di stasiun Pondok Cina Depok. Saat ini, proyek yang bernama Mahata Margonda progres pembangunannya sudah mencapai 30 persen dan diproyeksikan selesai pada semester I 2020. 

"Nantinya akan terdapat dua tower dengan jumlah hunian yang dibangun adalah 898. Bauran hunian tower 1 sebanyak 436 unit dan tower 2 sebanyak 462 unit,"ujar Anna, dikutip dari keterangan resminya 29 April 2019.

Kembangkan Hunian Tapak TOD, Perumnas Gandeng KAI Bangun Stasiun KRL Baru di Parung Panjang

Dia menjabarkan, dalam TOD tersebut tipe unit hunian yang disediakan pun beragam seperti tipe Studio, 1 Bedroom, dan 2 Bedroom. Rencananya, serah terima unit kepada konsumen akan dilakukan pada 2021.

Selain merupakan konsep baru yang diusung di Indonesia khususnya di kota Depok, menurutnya, TOD ini akan mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia untuk semakin praktis. Konsep hunian ini akan memudahkan mobilisasi masyarakat dalam beraktifitas. 

Perluas Pangsa Pasar, Perumnas Optimistis Lanjutkan Kinerja Positif di 2024

Terlebih, pembangunan ini akan dilengkapi dengan area ritel dan fasilitas umum yang semuanya terintegrasi dalam satu kawasan, sehingga penghuni dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari karena ada ruang sosialisasi bagi para penghuni. Selain dari itu, biaya transportasi dan kemacetan perkotaan semakin berkurang, serta penataan ruang kota pun semakin efisien.

"Sebagai wujud keseriusan kami lainnya dalam membangun hunian terintegrasi transportasi Commuter Line Stasiun Pondok Cina yaitu dengan meluncurkannya Tower Galioleo sebagai tower kedua Mahata Margonda. Antusias masyarakat yang cukup tinggi, memacu kami untuk meluncurkan tower kedua Mahata Margonda ini,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, menurutnya, proyek ini tidak hanya menempel langsung dengan stasiun, tetapi akan terkoneksi langsung dengan Universitas Indonesia melalui skybridge. Selain terintegrasi dengan transportasi KRL di Stasiun, pengembangan hunian dengan konsep terintegrasi ini juga akan dilengkapi area ritel juga sarana lainnya dalam satu lokasi untuk menunjang aktivitas penghuni nantinya. Tidak hanya itu, lokasinya pun berdekatan dengan beberapa universitas di sekitarnya.
 
“Kami juga tetap pada misi kami dalam penyediaan rumah terjangkau di setiap proyek kami, tidak terkecuali di proyek Mahata Margonda ini yang dislotkan sekitar 20 hingga 30 persen”, ujar Anna.

Dia pun mengatakan, Mahata Margonda akan menjadi landmark terbaru di Depok nanti khususnya di Jalan Margonda Raya. Karena selain memiliki lokasi yang sangat strategis dekat dengan gerbang tol Margonda yang akan segera dibuka dan terkoneksi langsung dengan tol Cijago nanti. 

Ke depannya, diharapkan dengan sinergi BUMN dalam rangka penyediaan rumah pada konsep hunian terintegrasi ini lebih merata dapat diterapkan di seluruh Indonesia. Sehingga tidak hanya penurunan angka backlog perumahan dapat teratasi, namun peningkatan kapasitas rumah terjangkau dengan kualitas yang baik dan rencana pemerintah pada program Satu Juta Rumah dapat terealisasi dengan cepat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya