Menko Darmin Jamin Pindah Ibu Kota Tak Bikin Ekonomi Jakarta Kontraksi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, memastikan bahwa pemindahan ibu kota yang direncanakan bakal dilakukan ke luar Jawa tidak akan menyebabkan perekonomian Jawa sendiri mengalami kontraksi.

Aset Pemerintah di Jakarta yang Ditinggal ke IKN Wajib Diserahkan ke Kemenkeu

Dia menilai, kondisi itu tidak akan terjadi lantaran pusat ekonomi dan bisnis masih terpusat di Jakarta, sementara yang mengalami perpindahan bersamaan dengan ibu kota hanyalah untuk pusat pemerintahan saja, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

"Kenapa kontraksi? Ekonomi tetap jalan, enggak kemudian buat ekonominya dananya lari," tegas dia ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis 2 Mei 2019.

Di Rapat Paripurna, Demokrat dan PKS Minta Pemerintah Tunda Pemindahan Ibu Kota

Meski begitu, Darmin menegaskan bahwa pemerintah belum menentukan secara spesifik kota mana yang akan dipilih sebagai wilayah untuk ibu kota baru. Sehingga, dia belum bisa merinci terkait dampak ekonomi yang akan terjadi terhadap wilayah baru tersebut.

"Lah kan belum diputuskan di mana, itu berarti masih tahap berjalan untuk evaluasi studi, tunggu saja dulu. Kalau sudah diputuskan di mana baru," tegas mantan Gubernur Bank Indonesia itu.

2024 Indonesia Ganti Ibu Kota dan 5 Negara Ini Alami Hal Serupa

Selain itu, secara ekonomis, dia menegaskan perpindahan ibu kota memang bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sebabnya, dia menilai kekuatan ekonomi Indonesia, khususnya dana yang dikelola oleh Kementerian Keuangan memiliki kemampuan untuk merealisasikan pemindahan tersebut.

"Kalau ditanya memungkinkan, kenapa tidak? Menteri Keuangan (Sri Mulyani) saja bilang dengan dana yang dibayangkan sekarang kita bisa," tuturnya.

Sebagai informasi, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memetakan wilayah yang cocok bagi ibu kota baru. Setidaknya tiga wilayah yang disebut-sebut cocok untuk menjadi kandidat ibu kota baru yakni Kalimantan, Sumatera bagian timur, dan Sulawesi Selatan.

Bappenas menawarkan dua konsep yang akan dilakukan untuk memindahkan ibu kota. Konsep pertama adalah pemindahan dalam waktu lima tahun dengan dana investasi yang dibutuhkan Rp466 triliun. Sedangkan, konsep kedua dilakukan dalam waktu sepuluh tahun dengan dana Rp322 triliun. (ren)

Lihat reaksi warga Jakarta soal pemindahan ibu kota dalam video di bawah ini:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya