TNC Gandeng Nelayan Hingga Pelaku Usaha Jaga Iklim Bisnis Perikanan RI

Kegiatan Penangkapan ikan oleh nelayan.
Sumber :
  • Dokumentasi TNC Indonesia.

VIVA – Lembaga konservasi dunia, The Nature Conservancy (TNC), menggandeng perusahaan penangkapan, pengolahan, dan eksportir ikan serta para nelayan di Indonesia, dalam Proyek Perbaikan Usaha Perikanan (FIP) kakap dan kerapu laut. Program ini untuk mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia. 

Dukung Target Produksi KKP, Produsen Seafood Aruna Siap Perluas Pasar hingga Varian Produk

Program yang diinisiasi oleh TNC ini bertujuan menghindari pembelian bahan baku ikan kakap dan kerapu yang belum dewasa untuk mencapai standar keberlanjutan perikanan di Indonesia.
 
Dua perusahaan pengolahan dan eksportir ikan kakap dan kerapu Indonesia, yakni PT Kharisma Bintang Terang asal Makassar dan PT Graha Insan Sejahtera asal Jakarta, telah menandatangani Kesepakatan Kerja sama (Letter of Intent/LoI) dengan TNC Indonesia di Jakarta, pada April lalu. 

Dalam LoI itu kedua perusahaan menyatakan komitmen untuk menghindari pembelian bahan baku ikan kakap dan kerapu yang belum dewasa di laut Indonesia.

Somalia: dari Nelayan Menjadi Bajak Laut, Kisah Pilu di Lautan Anarki

"Hal ini diharapkan dapat membuka pasar premium dari seafood yang berkualitas,” kata Country Director TNC Indonesia Rizal Algamar dikutip dari keterangan resminya, Selasa 7 Mei 2019.

Sebelumnya, terdapat delapan perusahaan lain yang telah menandatangani kerja sama FIP dalam beberapa kesempatan berbeda. Lima di antaranya menandatangani FIP pada acara Seafood Expo North America di Boston, Amerika Serikat, pada bulan Maret lalu.

Begini Detik-detik Nelayan Gondol Hiasan Emas di Kubah Masjid Buru Maluku

Rizal menjelaskan, dengan bertambahnya perusahaan swasta yang bekerja sama dalam program FIP, menunjukkan dukungan nyata dari pihak swasta sebagai pelaku usaha perikanan dalam mendukung keberlanjutan perikanan kakap dan kerapu Indonesia. Khususnya yang hidup di laut dalam, yaitu lebih dari kedalaman 50 meter.

Keterlibatan pelaku usaha perikanan, menurutnya, merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di Indonesia. TNC, sebagai organisasi konservasi, telah memulai program konservasi perikanan sejak 2011. 

Rizal menambahkan, program ini telah menghasilkan tinjauan menyeluruh terhadap status usaha perikanan kakap dan kerapu laut dalam yang kompleks tapi bernilai jual tinggi. Usaha tersebut mencakup 10 ribu kapal penangkap ikan beragam ukuran dan tipe alat tangkap yang mendaratkan hingga 88 ribu ton ikan dengan nilai perdagangan mencapai US$500 juta di pasar domestik dan internasional. 

Kebanyakan dari hasil ikan jenis ini diekspor dalam bentuk potongan (fillet) atau utuh (whole fish) ke Amerika Serikat, Eropa, dan berbagai negara di Asia. Secara keseluruhan, sekitar 230 perusahaan di Indonesia terlibat dalam perdagangan dan pengolahan hasil perikanan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya