Kuartal I, Sampoerna Catat Laba Bersih Rp3,3 Triliun

Gedung Sampoerna Strategic.
Sumber :
  • Antara/ Reno Esnir

VIVA – PT HM Sampoerna Tbk, melaporkan kinerja pada kuartal pertama 2019, dengan pendapatan bersih yang tumbuh sebesar 2,9 persen menjadi Rp23,8 triliun. Sedangkan laba bersih, tumbuh sebesar 8,4 persen menjadi Rp3,3 triliun.

HM Sampoerna Putuskan Tebar Dividen Rp 8,06 Triliun, Catat Jadwalnya

"Hal itu didorong oleh harga yang lebih tinggi di berbagai merek dalam portofolio," kata Direktur Utama HM Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis di kantornya, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis 9 Mei 2019.

Meski demikian, Mindaugas juga mengakui, terdapat penurunan sekitar 0,8 persen pada estimasi total industri, akibat pergerakan persediaan barang yang terjadi pada kuartal ini, menyusul absennya kenaikan pajak cukai pada Januari 2019.

Bos Sampoerna: Cukai Rokok Naik, Serapan Tembakau Petani Bakal Turun

"Pangsa pasar dan volume penjualan mengalami sedikit penurunan sebesar 32,2 persen dan 22,1 miliar unit, disebabkan oleh total pasar yang lebih rendah dan selisih harga ritel A Mild terhadap merek pesaing yang semakin besar, setelah kenaikan harga pada Oktober 2018," ujarnya.

Sementara itu, sepanjang 2018, HM Sampoerna melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp106,7 triliun atau meningkat sebesar 7,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sampoerna Tegaskan Selama Pandemi COVID-19 Tak Ada PHK Karyawan 

Selain itu, Mindaugas juga melaporkan, laba bersih sepanjang tahun buku 2018, mencapai sebesar Rp13,5 triliun, atau meningkat sebesar 6,8 persen dibandingkan 2017.

"Sehingga, perusahaan menyatakan (pembagian) dividen sebesar Rp117,2 per saham untuk tahun 2018," kata dia.

Selain itu, di 2018, perusahaan diketahui telah berupaya mempertahankan posisi kepemimpinannya di Indonesia, dengan pangsa pasar 33,0 persen.

"Sementara untuk volume penjualan tahunan, perusahaan telah mempertahankan sebanyak 101,4 miliar unit," ujarnya.

Diketahui, hingga tahun 2018 pangsa pasar Sampoerna mencakup 30,2 persen dalam segmen sigaret kretek mesin (SKM), 60,9 persen dalam segmen sigaret putih mesin (SPM), dan 37,7 persen dalam segmen sigaret kretek tangan (SKT).

Selain itu, Sampoerna juga mengumumkan adanya penambahan jumlah anggota Sampoerna Retail Community (SRC), menjadi 105 ribu peritel tradisional Indonesia. Di mana, pada umumnya SRC tersebut merupakan toko-toko keluarga yang merupakan mitra Sampoerna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya