Wisata Ternate Anjlok 20 Persen Imbas Mahalnya Tiket Pesawat

Masjid Al Munawar di Ternate, Maluku Utara
Sumber :
  • Antara/ Prasetyo Utomo

VIVA – Mahalnya harga tiket maskapai di Tanah Air memberi pengaruh ekonomi bisnis di seluruh daerah, tak terkecuali di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Dinas Pariwisata Kota Ternate mencatat angka wisatawan, hunian hotel, dan restoran di Ternate anjlok hingga 20 persen. 

Menhub Ingatkan soal Harga Tiket Pesawat, Ini Penjelasan Dirut Garuda

Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate , Samin Marsaoly mengaku dari triwulan I hingga Triwulan II tahun lalu rata-rata tempat hunian di semua hotel di Ternate terisi 70 Visitor atau (Pengunjung) dari 100 kamar hunian yang disediakan.

Namun, sejak naiknya harga tiket maskapai, dari  70 kamar hunian itu tersisa hanya 20 persen. Hal itu disebabkan turunnya jumlah wisatawan ke ternate.

Bos Lion Air Jawab Teguran KPPU soal Harga Tiket Pesawat Mahal saat Lebaran

"Bandara sepi, hunian hotel juga sepi. Apakah maskapai rela menurunkan harga untuk pariwisata di negeri ini?" kata Samin kepada VIVA, Senin, 13 Mei 2019.

Kalau pun ada wisatawan dari luar datang ke Ternate, Pulau Morotai, Halmahera Timur dan Halmahera Selatan, lama menginap mereka paling cepat sehari atau dua hari. "Tadinya orang mau 4-5 hari namun sudah tidak lagi, mereka tak akan berlama–lama," ujar Samin.

Mendagri Minta Maskapai Tak Aji Mumpung Patok Tarif Pesawat Jelang Lebaran 

Selain itu sektor industri kreatif, seperti pusat oleh-oleh khas yang menjadi primadona ternate (Handy Craft ) tak luput ikut menjadi sasaran.

Samin berencana melakukan pertemuan antara seluruh pegelola hotel, restoran yang ada di Maluku Utara untuk memastikan bilamana kondisi ini tetap terjadi, maka langkah yang diambil adalah melakukan promo atau penurunan harga untuk dapat menggaet wisatawan, khususnya wisatawan lokal.

Laporan: Ifan Gusti/Ternate

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya