Intip Pergerakan Pasar Industri Properti Jelang Lebaran

Ilustrasi properti.
Sumber :
  • Forbes

VIVA – Pergerakan pasar properti menjelang dan setelah Lebaran diperkirakan melaju secara positif meskipun cenderung landai. Pasar properti akan mengalami sedikit penyesuaian terkait Ramadan di mana hal ini dipengaruhi oleh lonjakan harga barang konsumsi yang terjadi. 

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Rumah.com Property Index menunjukkan bahwa tren harga pasar properti mengalami penyesuaian pada periode Ramadan dalam tiga tahun terakhir. Pada periode Ramadan 2016, mulai awal Juni 2016 (akhir kuartal II) sampai awal Juli 2016 (awal kuartal III), tren pasar properti mengalami penyesuaian pada kuartal ketiga. 

Selanjutnya, pada Ramadan 2017 dari akhir Mei 2017 sampai akhir Juni 2017, penyesuaian harga terjadi pada kuartal II. Sedangkan pada periode Ramadan 2018, mulai pertengahan Mei sampai dengan pertengahan Juni 2018, penyesuaian juga terjadi pada kuartal II. 

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan menjelaskan bahwa sejak 2016, Ramadan dan Lebaran berada pada kuartal II atau sedikit awal kuartal III. Berdasarkan data Rumah.com Property Index terlihat bahwa pergerakan di periode itu setiap tahun mengalami penyesuaian baik penurunan maupun kenaikan dalam kisaran 1 persen. 

“Untuk Ramadan 2019, yang dimulai awal Mei 2019 sampai dengan awal Juni 2019, diperkirakan juga akan terjadi tren yang sama. Penyesuaian ini lebih disebabkan karena perhatian pasar teralihkan pada konsumsi jangka pendek seputar hari raya. Namun demikian, tren jangka panjang tetap positif, baik dari sisi harga pasar mau pun ketersediaan rumah,” jelas Ike dikutip dari keterangan resminya, Rabu 15 Mei 2019.

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

Selama tiga tahun terakhir dan juga tahun ini, Ramadan dan Lebaran berlangsung pada kuartal II dan awal kuartal III. Pada periode tersebut, terlihat tren penyesuaian harga yang cenderung seragam. 

Rumah.com Property Index menunjukkan bahwa harga properti pada kuartal III 2016 mengalami penurunan sebesar 0,4 persen dari kuartal sebelumnya. Sementara pada 2017, indeks menunjukkan bahwa harga properti pada kuartal II mengalami kenaikan sebesar 1,07 persen. Sedangkan pada 2018, harga properti mengalami kenaikan di kuartal II 2018 sebesar 1,14 persen.

Secara historikal, setiap Ramadan dari tahun ke tahun penjualan properti relatif cenderung turun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Pola ini terbentuk dari kebiasaan para calon pembeli yang akan menunda melakukan transaksi hingga satu bulan setelah Lebaran, dan akan polanya akan naik lagi hingga mendekati tahun baru.

Sementara dari sisi suplai, Rumah.com Property Index menunjukkan tren penurunan pada periode Ramadan dan Lebaran di 2017 dan 2018.  Pada 2017, indeks menunjukkan suplai properti pada kuartal II mengalami penurunan sebesar 2,08 persen. Sedangkan pada 2018, suplai properti mengalami penurunan di kuartal II 2018 sebesar 2,11 persen.

Menurut Ike, penurunan suplai properti ketika Ramadan dan Lebaran karena penjual cenderung menghabiskan persediaan suplai yang telah ada. Diiringi dengan penyerapan pasar yang tidak terlalu agresif, maka hal ini menjadi lebih masuk akal daripada memaksakan suplai pada saat sebagian besar fokus masyarakat diarahkan pada spending konsumsi jangka pendek.

Ike menambahkan, pasar properti menengah bawah akan terpengaruh inflasi yang terjadi sepanjang periode Ramadan. Fenomena dan tren meningkatnya inflasi di bulan Ramadan bukanlah hal baru karena telah terjadi dari tahun ke tahun. 

Periode Ramadan akan menaikkan ekspektasi inflasi secara tradisional karena tingginya permintaan bahan kebutuhan pokok dari masyarakat. Karena adanya pola konsumsi yang berbeda di periode ini hingga satu minggu setelah Lebaran.

"Namun, hal ini tidak terlalu berdampak pada kelas menengah atas. Pasar inilah yang bisa disasar pengembang dengan strategi berbeda," jelas Ike.

Tren pasar properti yang siklikal ini, menurut Ike, bisa dimanfaatkan konsumen untuk mendapatkan rumah dengan harga terbaik. Pada periode ini, pasar properti akan berpihak kepada pembeli. Periode Ramadan dan menjelang Lebaran adalah periode di mana pasar bersifat 'buyer's market'. 

Artinya, daya tawar dari pengembang cenderung lebih lemah terhadap pembeli, baik itu pembeli untuk ditinggali maupun pembeli untuk investasi. Pada periode ini, pengembang biasanya menawarkan banyak promo, bonus, serta kemudahan-kemudahan lainnya. (ben)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya