Akuisisi PT SMP, Jasnita Telekomindo Resmi Melantai di Bursa

PT Jasnita Telekomindo Tbk.
Sumber :
  • M Yudha Prastya/VIVA.co.id

VIVA – PT Jasnita Telekomindo Tbk resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa dan jaringan telekomunikasi.

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

Direktur Utama emiten berkode "JAST" tersebut, Kennard Jr S. Kurnia menjelaskan, perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya dengan porsi kepemilikan publik sebanyak 203.406.700 saham, atau sebesar 25 persen dari jumlah modal disetor dan ditempatkan.

"Ini merupakan key milestone dalam perjalanan Jasnita untuk melangkah sebagai perusahaan publik agar lebih akuntabel, transparan, dan bertanggung jawab kepada seluruh investor, masyarakat, dan stakeholder dalam menjalankan bisnis ke depan," kata Kennard di Gedung BEI, Jakarta, Kamis 16 Mei 2019.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Dengan 203.406.700 saham di mana harga penawaran per sahamnya sebesar Rp246, maka dipastikan perseroan akan mengantongi dana segar hasil penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp50 miliar. Soal tujuan dari penggunaan dana IPO itu, Direktur Keuangan JAST, Tjokro Wimantara menjelaskan tiga ranah alokasi bagi penggunaannya.

Pertama adalah untuk pembelian gedung di wilayah Jakarta Pusat, yang akan digunakan untuk ekspansi call center dan data center yang akan dipusatkan di sana. Kedua, perseroan akan mengakuisisi PT Sari Makmur Pratama, yang akan dijadikan sebagai IT core dari grup, sehingga nanti semua kebutuhan dari grup diarahkan ke PT SMP.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

"Ketiga, untuk modal kerja perusahaan baik untuk Jasnita sendiri maupun subsidiary, guna melakukan pengembangan proyek," kata Tjokro.

Mengenai capital expenditure atau capex JAST pada 2019, Tjokro mengaku bahwa alokasinya mencapai Rp10 miliar, atau sekitar 20-25 persen dari besaran dana IPO tersebut.

"Total capex kalau misalnya dari yang dana IPO itu di level Rp10-15 miliar. Jadi dari Rp50 miliar itu kita akan pakai Rp10 miliar, berarti sekitar 20-25 persen yang akan digunakan secara berangsur sejalan dengan proyek seperti smart city," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya