Tiket Mahal, Penumpang Bandara Minangkabau Susut 20 Persen

Bandara Internasional Minangkabau, Sumbar
Sumber :
  • Dokumentasi Angkasa Pura II

VIVA – PT Angkasa Pura II cabang Bandar Udara Internasional Minangkabau atau BIM, Sumatera Barat, merilis jumlah penumpang yang datang dan pergi mengalami penurunan hingga 20 persen. Hal ini, disebabkan oleh kenaikan tiket pesawat sejak awal 2019. 

Menhub Ingatkan soal Harga Tiket Pesawat, Ini Penjelasan Dirut Garuda

Selain jumlah penumpang, kenaikan tiket pesawat juga berdampak kepada pendapatan bandara. Kini, pendapatan itu turun sekitar 25 persen dari target rencana kerja dan anggaran (RKA) yang sudah dicanangkan oleh korporasi.

Meski sudah melakukan berbagai upaya, namun PT Angkasa Pura II cabang BIM mengaku kesulitan untuk menghadapi keadaan tersebut.

Harga Tiket Pesawat Domestik Bikin Masyarakat Menjerit, Sandiaga Uno: Itu Kelas Bisnis!

"Kita sudah lakukan berbagai upaya. Mulai dari segi maskapai maupun bersama regulator. Namun, kenyataannya tidak mudah untuk menghadapi keadaan seperti ini," kata Executive General Manajer PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Dwi Ananda Wicaksana, Kamis 16 Mei 2019.

Menurut Dwi, berdasarkan data yang ada jumlah penumpang yang datang dan pergi melalui BIM, hanya sekitar tujuh ribu hingga delapan ribu per hari. Angka ini, sangat jauh jika dibandingkan dengan angka pergerakan penumpang tahun lalu yang per harinya mencapai 11 ribu penumpang dengan jumlah penerbangan sebanyak 84 kali.

Jakarta-Lombok PP Rp 2,3 Juta, Simak Daftar Promo Tiket Garuda Indonesia 2023

"Sekarang, paling banyak itu kisaran tujuh sampai delapan ribu penumpang saja. Ini sangat jauh berkurang kalau kita bandingkan dengan tahun lalu. Bahkan, sebagaimana kebiasaan pada tahun sebelumnya pada dua minggu pertama bulan puasa, itu merupakan musim sepi penumpang, sehingga pergerakan penumpang semakin jauh turun ke angka empat ribu orang per hari," ujar Dwi.

Dwi berharap, momen mudik Lebaran ini mampu menormalkan kembali jumlah penebangan, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, kemudian dapat membantu kembali pencapaian pendapatan Bandara Internasional Minangkabau. (asp)

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

Garuda Indonesia Dipanggil KPPU, Dirut Pastikan Tak Ada Kartel Harga Tiket Pesawat

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra mengaku, pihaknya telah memenuhi panggilan KPPU terkait kenaikan harga tiket pesawat pada Lebaran 2024.

img_title
VIVA.co.id
2 April 2024