Bank Mandiri Bagikan Dividen Rp11,2 Triliun Laba Bersih 2018

RUPST Bank Mandiri.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Mandiri Tbk menyepakati pembagian dividen sebesar Rp11,2 triliun kepada pemegang saham. Angka ini sebesar 45 persen dari laba bersih yang berhasil diperoleh Bank Mandiri sepanjang 2018 sebesar Rp25 triliun.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan, pembagian dividen ini seharga Rp241 per lembar saham. Sedangkan, sisanya sebesar 55 persen dari laba bersih 2018 akan digunakan sebagai laba ditahan.

“Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis dan memenuhi ketentuan terbaru regulator,” kata Sulaiman dalam jumpa pers di Menara Mandiri, Jakarta, Kamis 16 Mei 2019.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Ia menjelaskan, pembayaran dividen tersebut kepada pemegang saham akan dilakukan sebulan setelah RUPST ini dilakukan. Hal ini lanjut dia, sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya.

"Angka ini sama dengan tahun lalu juga 45 persen. Ini dalam rangka pertumbuhan di tahun berikutnya" tambah Direktur Keuangan Panji Irawan. 

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Dijelaskan, laba bersih Bank Mandiri pada 2018 tumbuh 21,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Pencapaian tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 5,28 persen menjadi Rp57,3 triliun dan peningkatan pendapatan atas jasa atau fee based income sebesar 20,1 persen menjadi Rp 28,4 triliun.

Pencapaian laba tersebut juga didukung dengan keberhasilan memperbaiki kualitas kredit yang tercermin pada penurunan rasio non performing loan (NPL) atau kredit macet dari 3,46 persen pada 2017 menjadi 2,75 persen di akhir tahun 2018. Sehingga, memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp14,2 triliun dari Rp15,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Pada 2019 sendiri, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit berada di kisaran 10 persen-12 persen, dengan rasio NPL gross yang terjaga di 2,5-2,7 persen. 

RUPST tersebut juga memutuskan untuk mempertahankan komposisi pengurus perseroan, alias tidak ada perubahan direksi maupun komisaris. Hal ini disebut guna mempertahankan kinerja baik yang dibukukan tahun lalu dan mendukung pencapaian target tahun ini. 

Namun, ditetapkan perubahan untuk beberapa nomenklatur direksi. Selain itu, juga ada pengangkatan kembali komisaris yang telah habis masa jabatannya. 

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas mengatakan,komisaris yang telah habis masa jabatannya itu adalah Askolani juga menjadi pejabat pemerintahan. Askolani saat ini masih berposisi sebagai Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. 

"Perubahannya hanya satu, pengangkatan kembali salah seorang Komisaris yaitu pak Askolani yang masa jabatan lima tahun pertama-nya telah selesai dan dilanjutkan termin selanjutnya 5 tahun ke depan," ujar Rohan 

Sementara itu, dari sisi direksi terjadi perubahan nomenklatur jabatan direksi. Di antaranya seperti Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan yang berubah menjadi Direktur Bisnis dan Jaringan, lalu Direktur Keuangan berubah menjadi Direktur Keuangan dan Strategi. 

"Kemudian yang berubah satu lagi pak Agus Dwi Handaya, yang awalnya Direktur Kepatuhan, menjadi Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia, Itu saja," ujar Rohan. Dengan demikian, berikut susunan Direksi dan Komisaris Bank Mandiri.

Dewan Direksi

1. Direktur Utama: Kartika Wirjoatmodjo 
2. Wakil Direktur Utama: Sulaiman Arif Arianto 
3. Direktur Corporate Banking: Royke Tumilaar 
4. Direktur Bisnis dan Jaringan: Hery Gunardi 
5. Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin 
6. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi: Rico Usthavia Frans 
7.Direktur Treasury dan International Banking: Darmawan Junaidi 
8. Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia: Agus Dwi Handaya 
9. Direktur Keuangan dan Strategi: Panji Irawan
10. Direktur Hubungan Kelembagaan: Alexandra Askandar 
11. Direktur Retail Banking: Donsuwan Simatupang 
12. Direktur Commercial Banking: Rudian Ahmad

Dewan Komisaris 

1. Komisaris Utama/Komisaris Independen: Hartadi A Sarwono 
2. Wakil Komisaris Utama: Imam Aprianto Putro 
3. Komisaris: Askolani 
4. Komisaris Independen: Bangun S Kusmulyono 
5. Komisaris Independen: Goei Siauw Hong 
6. Komisaris: Ardan Adiperdana 
7. Komisaris Independen: Makmur Keliat 
8. Komisaris: R Widyo Pramono (sah)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya