- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Harga emas internasional dibuka turun pada perdagangan Jumat pagi, akibat penguatan dolar Amerika Serikat. Hal itu juga didorong data ekonomi AS yang kuat, sehingga investor melihat ada risiko dari aset safe haven.
Dilansir dari CNBC, pada Jumat 17 Mei 2019, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen ke level US$1.285,19 per ons. Sedangkan emas berjangka AS, turun 0,1 persen ke level US$1.285,10 per ons.
Sebelumnya, data ekonomi AS yang kuat membuat ekspektasi terhadap masih kuatnya ekonomi domestik. Data perumahan AS menunjukkan, pembangunan kembali meningkat lebih dari yang diharapkan pada April.
Sementara itu, tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan minggu lalu, menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan yang masih menopang perekonomian.
Emas Domestik
Sementara itu, untuk harga emas dalam negeri produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Jumat 17 Mei 2019, dibanderol seharga Rp665 ribu per gram. Harga itu turun Rp4.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp590 ribu per gram atau turun Rp2.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,14 juta, 10 gram Rp6,22 juta, 25 gram Rp15,45 juta, dan 50 gram Rp30,83 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp61,6 juta, 250 gram Rp153,75 juta, dan emas 500 gram Rp307,3 juta.
Dan, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp357 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp614,6 juta.
Selanjutnya, produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,89 juta dan Rp13,23 juta.
Adapun untuk pembelian emas hari ini, Antam mencatat untuk ukuran tiga gram, 250 gram, 500 gram dan 1.000 gram tidak tersedia. (asp)
