Kuartal I 2019, Utang Luar Negeri Indonesia Rp5.516 Triliun

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA – Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal I 2019 sebesar US$387,6 miliar atau Rp5.516 triliun (kurs Rp14.233 per dolar AS), naik 7,9 persen secara tahunan. ULN itu terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$190,5 miliar, serta utang swasta termasuk BUMN sebesar US$197,1 miliar.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

Berdasarkan laporan BI, pertumbuhan tersebut lebih cepat ketimbang catatan kuartal IV 2018 yang sekitar 6,9 persen. Itu disebabkan transaksi penarikan neto ULN dan pengaruh penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sehingga utang dalam Rupiah tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS. 

"Peningkatan pertumbuhan ULN terutama bersumber dari ULN sektor swasta, di tengah relatif stabilnya pertumbuhan ULN pemerintah," tulis BI dalam laporannya, Jumat, 17 Mei 2019.

BI Pede Inflasi Indonesia Bakal Terkendali Sesuai Target 2024

Pertumbuhan ULN pemerintah hingga akhir kuartal I 2019 tercatat sebesar US$187,7 miliar atau tumbuh 3,6 persen secara tahunan, relatif sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 3,3 persen secara tahunan.

Pengelolaan ULN pemerintah dalam catatan BI diprioritaskan untuk membiayai pembangunan, dengan porsi terbesar pada beberapa sektor yaitu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 18,8 persen dari total ULN pemerintah.

BI Pastikan Masyarakat di Lebaran 2024 Dapat Uang Baru

Diikuti sektor konstruksi sebesar 16,3 persen, sektor jasa pendidikan 15,7 persen, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 15,1 persen, serta sektor jasa keuangan dan asuransi 14,4 persen.

Adapun ULN Swasta termasuk BUMN hingga akhir kuartal I 2019 tercatat sebesar US$197,12 triliun, tumbuh 12,8 persen secara tahunan, atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 11,3 persen secara tahunan. 

ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian. Pangsa ULN di keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 75,2 persen.

Meski meningkat, BI menegaskan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat. Kondisi tersebut tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir kuartal I 2019 yang relatif stabil sebesar 36,9 persen. 

"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,1 persen dari total ULN," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya