Tiket Pesawat Mahal, Pendapatan Aeronautika AP I Turun Rp300 Miliar

Pesawat udara lepas landas di kawasan Bandara (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA – PT Angkasa Pura I (Persero) mencatatkan penurunan tingkat lalu lintas udara akibat mahalnya tiket angkutan udara yang terjadi sejak awal 2019. Penurunan tersebut pada akhirnya turut berdampak terhadap pendapatan perseroan.

Menhub Ingatkan soal Harga Tiket Pesawat, Ini Penjelasan Dirut Garuda

Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi menyatakan, turunnya lalu lintas pesawat hingga Mei 2019 mencapai 15-20 persen di banding catatan tahun lalu. Berdasarkan data perseroan, lalu lintas pesawat pada Mei 2018 sebanyak 68.614 pergerakan sementara sepanjang 2018 sebanyak 828.672.

"Jadi penurunan traffic sampai dengan Mei ini ya ke kita itu sekitar 15 sampai 20 persen penurunannya dibandingkan tahun lalu," kata dia di Jakarta, Rabu malam, 23 Mei 2019.

Harga Tiket Pesawat Domestik Bikin Masyarakat Menjerit, Sandiaga Uno: Itu Kelas Bisnis!

Akibat hak tersebut, lanjut Faik, keuangan perseroan harus tergerus senilai Rp300 miliar dari sektor Aeronautika. Pendapatan Aeronautika itu adalah pendapatan yang didapat dari jasa pelayanan langsung terhadap kegiatan penerbangan. 

"Nah tapi ini mudah-mudahan bisa kita recovery di periode berikutnya. Jadi, dampak secara langsung Rp300 miliar," ungkap dia.

Jakarta-Lombok PP Rp 2,3 Juta, Simak Daftar Promo Tiket Garuda Indonesia 2023

Meski harus tergerus, Faik menegaskan bahwa pengembangan bisnis perseroan tahun ini yang telah diinvestasikan senilai Rp17,5 triliun tidak akan terdampak. Adapun pengembangan proyek bandara yang bakal dilakukan tahun ini berlokasi di Banjarmasin, Surabaya, Makassar maupun Kupang.

"Enggak ada, sejauh ini kita belum ada rencana untuk me-review ya karena yang Rp300 miliar kan penurunan dari pendapatan aeronautika, non aeronya kan masih bisa ditingkatkan. Jadi ini total revenue kita masih bisa kita capai sehingga enggak ada rencana melakukan reschedule kegiatan investasi kita," kata dia.
 

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

Garuda Indonesia Dipanggil KPPU, Dirut Pastikan Tak Ada Kartel Harga Tiket Pesawat

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra mengaku, pihaknya telah memenuhi panggilan KPPU terkait kenaikan harga tiket pesawat pada Lebaran 2024.

img_title
VIVA.co.id
2 April 2024