Okupansi Hotel Anyer Sepi Pasca-Tragedi Tsunami Selat Sunda

Pemandangan kawasan Kecamatan Sumur yang hancur diterjang gelombang tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Tingkat hunian atau okupansi hotel di Anyer menurun drastis. Penurunan ini pasca-tragedi tsunami Selat Sunda yang melanda sebagian wilayah Banten.

Kasus Remaja Perempuan 16 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Hotel, Polisi Tangkap 2 Pria

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Serang, menyatakan dengan penurunan ini maka harus ada strategi baru.

"Yang dibutuhkan untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan ke Anyer adalah rebranding, saat ini belum maksimal dilakukan," kata Titie Masniaty, pengurus PHRI Serang, Minggu, 9 Juni 2019.

Remaja Perempuan 16 Tahun Ditemukan Tewas Usai Ngamar Bareng 2 Pria di Hotel Jaksel

Dia mencontohkan, resort Allisa yang dikelolanya hanya terisi 50 persen. Rata-rata lama waktu menginap tamunya dalam momen Lebaran Idul Fitri ini hanya dua hari terhitung sejak 4 Juni 2019. Okupansi saat lebaran ini terbilang sudah mengalami peningkatan tapi tak signifikan.

Meski hotel yang dikelolanya memiliki berbagai fasilitas, tetap saja tingkat okupansi masih jeblok. Padahal, fasilitas di hotel tersebut punya sarana olahraga air, kolam renang, tempat fitnes,massage, snorkeling hingga wisata ke Pulau Sangiang.

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Belum lagi masyarakat bisa memilih wisata alternatif seperti kebun Teh Cikuya, pemandian air panas alami, Pantai Sawarna.

Bupati Lebak, Iti Oktavia Jayabaya tak menampik kekurangan fasilitas masih jadi kendala okupaansi hotel di wilayahnya. Meski misalnya wisatawan asal Jakarta bisa menaiki KRL dan turun di Stasiun Rangkasbitung.

Namun, memang belum banyak angkutan umum ke lokasi wisata di Kabupaten Lebak, sehingga harus menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa Mobil.

Hanya Museum Multatuli yang representatif dijangkau menggunakan kendaraan umum, karena letaknya berada di dekat Alun-alun Rangkasbitung. "Kalau (fasilitas) dibilang lengkap enggak yah. Target sebanyak banyaknya (wisatawan). KRL siap melayani, tiap hari penuh. Museum multatuli buka," kata Iti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya