Budi Karya dan Rini Soemarno Bungkam Usai Menghadap Jokowi

sorot penerbangan - pesawat - bandara - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Rini Soemarno terlihat hadir ke Istana Kepresidenan. Lebih kurang satu jam, keduanya dan sejumlah menteri lain menghadap Presiden Joko Widodo, Selasa 11 Juni 2019.

Jakarta-Lombok PP Rp 2,3 Juta, Simak Daftar Promo Tiket Garuda Indonesia 2023

Usai itu, Menteri Perhubungan Budi Karya keluar terlebih dahulu. Namun menteri yang kini disorot terkait harga tiket pesawat yang terlampau tinggi itu, enggan memberikan komentar. Hal ini tidak lazim bagi Budi Karya, yang biasanya selalu mau meladeni berbagai pertanyaan wartawan.

Beberapa waktu berselang, Menteri BUMN Rini Soemarno juga ke luar. Rini yang menggunakan kacamata hitam itu, nampak bergegas dengan cepat begitu wartawan memintanya untuk wawancara sejenak. 

Inflasi di Kendari Capai 6,85 Persen, Pj Wali Kota Soroti Tarif Tiket Pesawat

Permintaan itu tidak diresponnya. Ia hanya tersenyum, sembari terus berjalan menuju mobil yang sudah menunggunya. Namun Rini sempat memberikan pernyataan sedikit, terkait yang dibahas bersama Presiden.

"Maunya mengefisienkan semuanya," kata Rini. 

Tiket Pesawat Mahal, Wagub Bali Minta Subsidi Silang dari Pusat

Begitu disinggung apa yang dimaksud itu, apakah termasuk soal tiket pesawat, ia tidak menjawab dan memilih menutup pintu mobil. Selanjutnya pergi meninggalkan kawasan Istana.

Persoalan tiket pesawat yang mahal, sempat menjadi sorotan luas masyarakat. Bahkan hingga arus mudik berlangsung, harga tiket dianggap terlalu mahal. Mahalnya tiket ini, mendorong Presiden Jokowi mengusulkan adanya maskapai luar negeri yang diberi izin terbang tujuan domestik.

Wacana Presiden Jokowi itu sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kata dia, saran yang disampaikan oleh Presiden adalah saran yang baik dan dia yakin kebijakan tersebut mampu menciptakan harga tiket pesawat yang murah. 

"Ini kan satu saran yang baik dari Presiden. Segala bisnis apapun kalau dilakukan dengan kompetisi, otomatis timbul keseimbangan antara demand dan supply. Industri apapun, kalau demand dan supply berimbang maka harga akan terkoreksi dengan angka ekuilibirium," ujar Budi di kantornya, Jakarta, Senin 3 Juni 2019. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya