Cara Mendag Enggar Jaga Ekspor RI di Tengah Perang Dagang AS-China

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Reza Fajri

VIVA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai perang dagang atau trade war AS-China saat ini  bersifat “eskalatif” dan tidak menentu. Hal itu yang, menurutnya, harus diantisipasi juga oleh Pemerintah Indonesia.

PB KAMI Laporkan Dugaan Oknum Pejabat yang Terima Suap Pengusaha Oli dan Sparepart Palsu

"Saya merasakan trade war itu masih eskalatif dan kita belum tahu kapan selesainya. Ini yang harus kita antisipasi ya," kata Enggar ketika ditemui di kantornya di Jalan Ridwan Rais Jakarta, Rabu 12 Juni 2019.

Enggar melanjutkan, tidak ada satu negara pun yang bisa mengatakan ekspornya meningkat. Kemudian diperkirakan pertumbuhan ekonomi global juga menurun.

Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu

"Ini kan menunjukkan menurunnya daya beli negara-negara di seluruh dunia. Satu sama lain kena," ujar Enggar.

Karena itu Kemendag katanya terus memberikan prioritas dalam tugasnya. Yakni dengan membuka pasar baru di berbagai tempat dan mempercepat seluruh perjanjian.

PB KAMI Desak Kementerian Perdagangan Cabut Izin Perusahaan Pembuat Oli Palsu

"Amerika selatan, Amerika Latin, yang selama ini belum tersentuh," ucap dia.

Mengenai bagaimana proyeksi neraca perdagangan di kuartal kedua, menurut dia dengan ketidakpastian ini tidak mudah. Karena itu dia menegaskan pihaknya terus menjaga market.

"Makanya sekarang kita jaga langganan, kita jaga market yang ada, kita mempercepat seluruh perjanjian. Kalau tidak di tahun-tahun depan kita akan tertinggal. Kita saksikan negara-negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, sangat agresif," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya