- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG dibuka di level 6.282,60 pada awal transaksi hari ini, Kamis 13 Juni 2019. Posisi itu menguat enam poin atau 0,10 persen, dari penutupan perdagangan Rabu 12 Juni 2019, yang berada di level 6.276,17.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, saat ini IHSG masih cenderung berada di zona merah. Lantaran, adanya sejumlah faktor global.
"Terutama yang berkaitan dengan faktor perlambatan ekonomi global, ketidakpastian negosiasi perdagangan antara AS-China, bahkan perang dagang keduanya," kata Nafan, saat dihubungi VIVA, Kamis.
Mengenai apakah ada pengaruh pada peningkatan jumlah investor dan modal yang masuk ke Indonesia, setelah Standard & Poor's menaikkan sovereign credit rating Indonesia dari BBB-/Outlook Stabil menjadi BBB/Outlook Stabil, Nafan pun menjelaskan hal tersebut.
Menurutnya, stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan, akan mampu memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka panjang.
Di satu sisi, Nafan mengakui, para pelaku pasar sangat mengapresiasi penetapan S&P dalam menaikkan rating outlook ekonomi Indonesia dari BBB- menjadi BBB, yang merupakan posisi di atas level layak investasi.
"Di sisi lain, saya ingat bahwa IMD (International Institute for Management Development) juga telah memberikan peringkat daya saing Indonesia, yang semula berada pada posisi 43, menjadi posisi 32," ujarnya. (asp)
RI Coba Manfaatkan RCEP Tarik Investasi ke Pasar Modal
72 persen aliran investasi asing yang masuk ke Indonesia ternyata berasal dari negara anggota RCEP.
