Ganti Rugi Jalan Tol Japek II Selatan Ditarget Selesai Akhir Juni

Progres pembangunan Jalan tol di Indonesia.
Sumber :
  • Dok.PUPR

VIVA – PT Jasamarga Japek Selatan atau JJS, kelompok usaha PT Jasa Marga Tbk, yang mengelola proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek atau Japek II Selatan, mempercepat tahapan pelaksanaan pembangunan jalan tol tersebut.

Kapolri Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran Terjadi Malam Ini

PT JJS pun telah menggelar musyawarah bersama warga terdampak, guna membahas ganti rugi akibat pembangunan Jalan Tol Japek II Selatan.

Musyawarah tersebut berlangsung pada tanggal 18-19 Juni 2019 di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Korban Meninggal Kecelakaan Bus Rosalia Indah Bertambah Satu Orang, Ini Identitasnya

Ketua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Jalan Tol Japek Selatan II, Nurbaiti mengatakan, pada tahapan musyawarah ini, masyarakat sangat antusias mengikutinya dan 90 persen setuju untuk menerima ganti rugi dalam bentuk uang tunai.

Sebagian warga yang tidak bisa hadir telah dikonfirmasi oleh masing-masing Kepala Desa untuk menandatangani hasil musyawarah, sehingga proses Uang Ganti Rugi (UGR) terus berjalan.

Volume Kendaraan Meningkat, Akses Keluar Tol Jagorawi Arah Puncak Bogor Ditutup Sementara

“Target akhir Juni 2019, masyarakat sudah menerima UGR-nya,” ujar Nurbaiti dikutip dalam keterangan resmi Jasa Marga, Kamis 20 Juni 2019.

Saat ini, pengadaan tanah pada proyek pembangunan Jalan Tol Japek II Selatan sudah memasuki tahap pelaksanaan sebanyak 177 bidang dari 288 bidang. Perinciannya adalah Desa Mulyamekar sebanyak 104 bidang dan 73 bidang di Desa Cigelam.

Seiring proses uang ganti rugi, pembangunan konstruksi Jalan Tol Japek II Selatan tetap berlangsung. Pengerjaan konstruksi jalan tol ini sudah dilakukan sejak Mei 2019.

Direktur Utama PT JJS, Dedi Krisnariawan Sunoto mengatakan, pada paket 3 ini, 45 persen lahan adalah milik pemerintah, yang terdiri dari lahan yang dikelola Jasa Marga, lahan milik Kementerian PUPR yang sudah mendapat izin pakainya, dan lahan Perhutani yang diharapkan segera mendapat izin pakainya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Pengadaan lahan di luar 45 persen memasuki proses musyawarah dan direncanakan UGR dapat dimulai untuk dibayarkan pada akhir bulan Juni 2019, dan kita targetkan penyelesaian untuk pembebasan lahan sampai dengan tahun 2020,” ungkapnya

Dedi meneruskan, tantangan yang dihadapi terutama dalam pembebasan lahan, sehingga menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Dia juga mengakui, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah pembebasan lahan yang clean & clear bagi keperluan proyek, sehingga pembangunan Jalan Tol Japek Selatan II dapat selesai sesuai target, yaitu pada 2021.

Jalan Tol Japek II Selatan sendiri terdiri atas tiga seksi, yaitu:

a. Seksi 1 mulai dari Jati Asih menuju Setu sepanjang 9,3 kilometer.
b. Seksi 2 dari Setu menuju ke Taman Mekar sepanjang 24,85 Km.
c. Seksi 3 dari Taman Mekar menuju Sadang sepanjang 27,85 Km.

Kehadiran Jalan Tol Japek II Selatan ini diyakini dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Cikampek dari sisi selatan. Dengan demikian, dapat memangkas biaya logistik, karena distribusi barang antardua kota tersebut menjadi lebih cepat.

"Jalan Tol Japek II Selatan diharapkan menjadi salah satu solusi upaya meningkatkan perekonomian dan pemerataan, serta kelancaran transportasi pembangunan, khususnya di wilayah-wilayah antara Jakarta dan Cikampek," tutur Dedi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya