PLN Raup Laba Bersih Rp4,2 Triliun pada Kuartal I 2019

Infrastruktur listrik PLN
Sumber :
  • Dok. PLN

VIVA – PT PLN berhasil meraup laba bersih sebesar Rp4,2 Triliun pada kuartal I 2019.  Laba ini disebut merupakan hasil dari berbagai upaya perseroan seperti pertumbuhan penjualan, peningkatan kinerja operasi dan keuangan, serta efisiensi operasi.

Capaian PLN 2021: Pelanggan 82,5 Juta, Rasio Elektrifikasi 99,43%

Plt. Direktur Utama PLN, Djoko R. Abumanan mengatakan, peningkatan laba ini merupakan buah keringat para pegawai yang berhasil meningkatkan penjualan listrik, melakukan efisiensi di berbagai sektor, dan meningkatkan kinerja operasi. 

"Sehingga selisih keuntungan sebelum pajak bisa meningkat hingga Rp10,6 triliun dari triwulan I tahun lalu," ungkap Djoko dalam keterangan resmi PLN, Jakarta, Senin 24 Juni 2019. 

Grab Permudah Mobilisasi Karyawan PLN

Secara tahunan, kinerja penjualan tenaga listrik PLN mengalami peningkatan sebesar Rp3,8 triliun atau 6,11 persen. Peningkatan ini ditopang oleh  pertumbuhan pelanggan yang naik sebesar 3,8 juta pelanggan dari periode yang sama tahun lalu dengan daya terjual sebesar 3,04 Terra Watt hour (TWh). 

Kenaikan konsumsi listrik ini didominasi oleh pertumbuhan pelanggan sektor bisnis yaitu sebesar 6,76 persen atau 10,613 Giga Watt Hour (GWh).

Listrik di Lokasi Gempa Pasaman Barat Hidup Lagi

Selain pertumbuhan penjualan dan pelanggan, PLN juga berhasil meningkatkan kinerja operasi melalui penurunan biaya sewa pembangkit. PLN berhasil menghemat Rp667 miliar dari efisiensi biaya sewa pembangkit dengan beroperasinya Gardu Induk (GI) khususnya di daerah Sumatera dan Kalimantan. 

Selain dari biaya sewa, lanjut dia, volume pemakaian BBM untuk pembangkit pun turun sebesar 98 ribu kiloliter dibandingkan pemakaian pada April 2018. Harga rata-rata pun mengalami penurunan dari Rp11.058 per liter menjadi Rp8.835 per liter di kuartal I 2019. 

"Di samping itu, perseroan juga berhasil menurunkan biaya pemeliharaan sebesar Rp183 miliar," kata dia. 

Membaiknya kinerja perusahaan juga ditopang oleh penguatan kurs mata uang rupiah  dan penurunan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP).

Dia mengatakan, PLN terus melakukan efisiensi pada komponen biaya operasi yang berada dalam kendali perusahaan, sehingga kondisi keuangan tetap terjaga. 

"Dampak positif ini merupakan hasil dari berbagai upaya efisiensi seperti pengurangan konsumsi BBM, pengurangan biaya sewa beberapa pembangkit, peningkatan efisiensi operasi pembangkit sehingga konsumsi energi per kWh PLTU batu bara dapat ditekan, serta melakukan zonasi untuk menghemat ongkos transportasi batu bara," tuturnya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya