Imbal Hasil Tinggi, Obligasi BTN Kelebihan Permintaan

Direktur Utama BTN Maryono.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk, merilis obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III tahap II pada pertengahan Juni lalu. Hasilnya permintaan yang masuk sebesar  Rp4,1 triliun, atau kelebihan permintaan atau oversubscribed dari target sebesar Rp3,14 triliun. 

Garuda Indonesia Raup Laba US$251,9 Juta pada 2023

Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, meskipun kondisi pasar modal masih bergejolak selepas pemilu, dan kondisi ekonomi global terdampak perang dagang. Namun, minat dari para investor terhadap obligasi BTN cukup besar.

"Karena kinerja kami positif di mata investor,” kata Maryono dikutip dari keterangan tertulisnya Kamis 27 Juni 2019.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

Maryono menjelaskan, untuk seri A, jumlah pokok yang ditawarkan adalah sebesar Rp1,75 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,75 persen per tahun. Seri A yang jatuh tempo 8 Juli 2020, tersebut mendapatkan kelebihan permintaan sebesar Rp256,5 miliar dari proyeksi awal sebesar Rp1,5 triliun. 

Sementara itu, Seri B dengan jumlah pokok yang ditawarkan mencapai Rp1,16 triliun, dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75 persen per tahun. Perolehan dari seri B yang jatuh tempo tanggal 28 Juni 2022, tersebut lebih banyak dibandingkan target awal yang dipatok, yakni sebesar Rp803 miliar. 

Pemilu Lancar Digelar, Intip Prospek Investasi Reksa Dana dan Deposito

Menurutnya, kelebihan permintaan signifikan juga diraih obligasi Seri C dengan tingkat bunga tetap sebesar sembilan persen per tahun yang akan jatuh tempo 28 Juni 2024. Seri itu berhasil meraih permintaan sebesar Rp1,21 triliun lebih tinggi dibandingkan yang tercantum di informasi tambahan ringkas yang disampaikan ke BEI pada tanggal 12 Juni lalu yaitu sebanyak Rp835 miliar.

“Faktor yang membuat obligasi BTN cukup menarik adalah tingkat bunga yang ditawarkan, karena saat ini kecenderungan yield SUN bertenor satu tahun, tiga tahun, dan lima tahun yang menjadi benchmark obligasi PUB III BTN tahap II ini melandai dalam kurun satu bulan ini,” kata Maryono.  

Berdasarkan data dari IBPA, yield dari SUN dengan tenor satu tahun sebesar 6,46 persen, sedangkan SUN dengan tenor tiga tahun sebesar 6,88 persen dan tenor lima tahun 7,066 persen. Padahal, pada tanggal 23 Mei lalu, yield dari SUN dengan tenor satu tahun tersebut masih di atas 6,5 persen. Sementara, yang bertenor dua dan tiga tahun masing-masing 7,24 persen dan 7,65 persen. 

Dengan tingkat bunga yang menarik, banyak Investor yang mengoleksi obligasi PUB III tahap II.  Adapun mayoritas investor yang menggenggam obligasi BTN tersebut adalah perbankan dan perusahaan asset management.

“Dana hasil penerbitan obligasi PUB III BTN tahap II ini akan digunakan untuk ekspansi kredit, guna mengejar target pertumbuhan bisnis tahun ini,” kata Maryono.

Dia pun menegaskan, penerbitan obligasi menjadi bagian dari strategi BTN untuk mengamankan pendanaan jangka panjang untuk penyaluran kredit pembiayaan rumah yang menjadi bisnis utama BTN.  

Sebagai informasi, BTN telah merencanakan obligasi PUB III sejak Juli tahun 2017, dengan nilai maksimal Rp10 triliun. Adapun obligasi PUB III BTN tahap I dicatatkan pada tanggal 14 Juli 2017, dengan nilai sebesar Rp5 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya