Selain Menteri BUMN dan ESDM, Jokowi Juga Sentil Menteri Kehutanan

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA – Masih belum beresnya persoalan perdagangan ekspor-impor selama lima tahun pemerintahan, membuat Presiden Joko Widodo menyentil sejumlah menterinya. Terkait impor yang tinggi, Kepala Negara, menyentil Menteri ESDM, Ignasius Jonan, dan Menteri BUMN, Rini Soemarno.

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

Sementara mengenai investasi, Jokowi menyinggung menteri kehutanan. Padahal untuk hal-hal terkait investasi, katanya, sudah puluhan kali ia sampaikan. Tapi justru kerja kementerian di lapangan tidak sesuai yang dihendaki.

"Berkaitan dengan barang-barang substitusi impor tutup mata berikan izin secepat-cepatnya. Tapi kejadian di lapangan tidak seperti itu. Dari Kementerian Kehutanan misalnya masih lama, ini urusan lahan," kata Presiden Jokowi, dalam rapat kabinet paripurna, di Istana Bogor, Senin 8 Juli 2019.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Presiden mencontohkan industri petrochemical. Dia meminta Wapres, Jusuf Kalla, yang ikut rapat menceritakan persoalan ini. Padahal, negara sangat membutuhkan sektor ini. Namun justru selama setahun lebih tidak berjalan.

"Sudah berhenti setahun lebih gara-gara yang berkaitan dengan lahan. Urusan kecil tapi ini menghambat," ucapnya.

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jokowi Ajak Semua Bersatu Bangun Bangsa dan Hadapi Geopolitik

Presiden kemudian menceritakan, saat kunjungannya ke Sulawesi Utara pada Kamis dan Jumat pekan lalu. Di Manado saja, kata Jokowi, investor di bidang perhotelan sudah mau masuk. Tetapi masih ada persoalan yakni mengenai tata ruang.

Padahal menurut Jokowi, hal-hal itu bisa diselesaikan, terutama oleh Kementerian Badan Pertahanan Nasional. Cukup dengan kesepakatan-kesepakatan, maka hambatan bisa diselesaikan.

"Semua hal seperti ini kalau kita hanya terbelit dengan rutinitas, tapi kalau kita tidak berani melihat problem, melihat tantangan-tantangan riil yang kita hadapi, ya kita akan sampai kapan pun kita tidak akan bisa mengatasi tantangan yang ada," katanya. (jhd)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya